- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Dongkrak Kinerja, Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Beli Kapal LNG Senilai USD24,5 Juta
Kredit Foto: GTS
Emiten milik konglomerat Tommy Soeharto, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) terus memperluas bisnis pelayarannya dengan membeli satu unit kapal Liquified Natural Gas (LNG) senilai USD24.500.000 pada 13 Oktober 2025.
Sekretaris Perusahaan GTSI, Arya M. Pradana, menjelaskan bahwa pembelian kapal ini merupakan bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang Perseroan. Kapal tersebut diharapkan dapat memperluas pangsa pasar GTSI, meningkatkan pendapatan serta laba bersih, dan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan konsolidasian di masa mendatang.
"Perseroan meyakini bahwa transaksi ini tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan salah satu sumber pendanaan telah dialokasikan dari dana IPO dan Perseroan telah memiliki perhitungan yang matang mengenai potensi pendapatan dari pengoperasian kapal," ujar Arya.
Baca Juga: Rusia Disebut Lakukan Spionase Lewat Kapal Tanker Minyak
Dalam transaksi ini, GTSI mengalokasikan dana sebesar USD26.930.000, dengan nilai aset kapal mencapai USD24.500.000. Arya menegaskan bahwa pembelian kapal tidak akan mengubah total aset perusahaan secara signifikan karena pendanaannya berasal dari kas yang tersimpan di bank.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa nilai transaksi tersebut setara dengan 36,92% dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2024. Artinya, transaksi ini memenuhi kriteria transaksi material sesuai POJK No. 17 Tahun 2020.
Baca Juga: BSML Lepas 1 Set Kapal Tugboat dan Tongkang Senilai Rp28 Miliar, Ini Tujuannya
“Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan. Dengan demikian, Perseroan tidak diwajibkan untuk memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham,” jelas Arya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement