- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IHSG Ditutup Melemah 1,04% ke Level 8.152 Usai BI Tahan Suku Bunga di 4,75%
Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu usai Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 4,75%. Merujuk data RTI, IHSG melemah 85,53 poin atau setara 1,04% ke 8.152,55 usai bergerak dari kisaran level 8.141,98 ke 8.261,84.
Pergerakan saham pada penutupan perdagangan hari ini juga didominasi oleh tren negatif. Sebanyak 349 saham bergerak turun, 321 saham bergerak naik dan 139 saham tidak bergerak.
Hingga sore ini, IHSG sudah membukukan nilai transaksi sebesar Rp22,97 triliun. Hal itu diperoleh dari adanya perdagangan 29,49 miliar lembar saham dengan frekuensi 2.438.634 kali.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Merah, Saham PGUN Paling Ambruk
PT Multitrend Indo Tbk (BABY) menjadi saham top losers dengan koreksi -14,77% ke level Rp456, diikuti PT Tanah Laut Tbk (INDX) yang ambruk -14,62% ke Rp181 dan PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) yang merosot -14,38% ke Rp655.
Sementara jajaran top gainers diisi PT City Retail Developments Tbk (NIRO) yang terbang 34,97% ke Rp220, PT PP Presisi Tbk (PPRE) yang meroket 34,88% ke Rp116 dan PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) yang melesat 34,86% ke Rp236.
Baca Juga: IHSG Sesi Siang Merosot 0,36% ke Level 8.208, MDKA, TLKM dan MBMA Top Losers LQ45
Diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan (BI-Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 21 dan 22 Oktober 2025.
BI juga menahan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,75% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 5,50%. Selain menahan BI-Rate di level 4,75%, BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility di 3,75% dan Lending Facility di 5,50%.
“Bank Indonesia pada 21–22 Oktober 2025 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 4,75%. Suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,75% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 5,50%,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual.
Perry menegaskan, kebijakan menahan suku bunga ini sejalan dengan inflasi yang tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2025–2026, serta stabilitas nilai tukar rupiah yang dinilai masih sesuai dengan fundamental.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai fundamentalnya,” imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement