BNI Dukung Diaspora RI Bawa Cita Rasa Nusantara ke Kancah Global

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung pelaku usaha diaspora membawa cita rasa nusantara ke kancah global melalui program BNI Diaspora Loan.

BNI, lewat program tersebut, menyalurkan pembiayaan kepada VOF Waroeng Padang Lapek (WPL), restoran milik diaspora Indonesia di Belanda yang menyajikan kuliner khas Minang.

Baca Juga: Bank Mega Syariah Gandeng BPAM Perluas Akses Investasi Syariah

Restoran yang berlokasi di Schoolstraat 35 Grote Markt, Den Haag Centrum, ini telah menjadi salah satu destinasi kuliner populer di kota tersebut sejak berdiri pada 2020. 

Di bawah kepemilikan Suprapti bersama keluarganya, Waroeng Padang Lapek berkembang pesat dan kini mengoperasikan central kitchen di Mercuriusweg 70, Den Haag, yang berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi makanan untuk menjaga konsistensi rasa dan efisiensi operasional.

BNI memperkuat ekspansi usaha WPL melalui pemberian fasilitas kredit baru senilai EUR 228.750 atau sekitar Rp3,9 miliar, yang ditandatangani pada 15 Oktober 2025. Fasilitas ini memungkinkan WPL membeli properti central kitchen yang sebelumnya disewa, sebagai langkah strategis untuk memperkuat struktur bisnis jangka panjang.

Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan di Belanda dan disaksikan oleh Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar, General Manager BNI London Gandipa Jaya, serta Chief Representative BNI Amsterdam Dwi Wibowo. Dari pihak WPL hadir Suprapti beserta suami Tony Ochtman dan putra mereka Jordan Syah Antonio Ochtman.

“Program Diaspora Loan menjadi salah satu bentuk nyata dukungan BNI terhadap pelaku usaha diaspora Indonesia agar mampu berkembang dan membawa cita rasa Nusantara ke kancah global,” ujar Alexandra Askandar, dikutip dari siaran pers BNI, Jumat (31/10).

Fasilitas pembiayaan baru ini melanjutkan hubungan bisnis yang telah terjalin antara BNI Amsterdam dan Waroeng Padang Lapek sejak November 2022, ketika BNI pertama kali menyalurkan kredit sebesar EUR 50.000 atau sekitar Rp850 juta melalui program yang sama. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pengadaan peralatan dapur profesional.