Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PNM Mekaarpreneur Dorong Wirausaha Perempuan Naik Kelas, Ubah Kerupuk Udang Rumahan Jadi Produk Berdaya Saing Tinggi

PNM Mekaarpreneur Dorong Wirausaha Perempuan Naik Kelas, Ubah Kerupuk Udang Rumahan Jadi Produk Berdaya Saing Tinggi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kisah inspiratif datang dari Imroatus Sofiyah, seorang nasabah PNM Mekaar dari Surabaya, Jawa Timur, yang baru saja meraih gelar juara dalam program Mekaarpreneur 2025 di tingkat Jawa Timur. Pencapaiannya membuktikan bahwa pengusaha sektor ultramikro memiliki potensi untuk berkembang pesat, asalkan didukung oleh pendampingan yang sesuai, peluang belajar, dan kemauan keras untuk melakukan perubahan.

Ketika pertama kali bergabung dalam pembinaan PNM Mekaar, usaha kerupuk udang yang dijalankan Ibu Imroatus masih sangat terbatas. Pada saat itu, ia menghadapi beberapa tantangan, seperti belum menguasai perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan penetapan harga jual yang akurat, serta belum memiliki legalitas resmi. Selain itu, keterampilan digitalnya masih minim, sehingga belum bisa memanfaatkan platform daring dan media sosial untuk promosi. Produk kerupuk udang yang dijual pun masih sebatas jenis rumahan tanpa adanya nilai keunikan yang menonjol.

Walaupun demikian, Ibu Imroatus memiliki tekad kuat yang menjadi dorongan utama bagi proses perubahannya. Ia kemudian terpilih menjadi peserta program pemberdayaan Mekaarpreneur dari PNM. Program ini dirancang dengan fokus pada pengembangan literasi bisnis, peningkatan mutu produk, penerapan transformasi digital, dan pembukaan akses ke pasar yang lebih luas. Program ini sendiri telah terbukti bermanfaat bagi ribuan perempuan wirausaha, menjadikannya penggerak penting ekonomi keluarga di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Program Mekaar PNM Buktikan Kepemimpinan Perempuan Penggerak Ekonomi Keluarga

Setelah mengikuti serangkaian pelatihan hingga pendampingan intensif dalam program Mekaarpreneur, perubahan signifikan mulai terlihat. Imroatus kini mampu membuat konten di media sosial, menghitung HPP, arus kas, dan harga jual dengan benar, memiliki NIB dan sedang dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Variasi produknya pun semakin beragam dan sudah dapat ditemukan di marketplace dengan tampilan katalog digital yang menarik.

Imroatus tidak menyangka pelajaran yang ia dapatkan selama masa inkubasi di Mekaarpreneur membuat omzet dan jumlah pelanggannya naik secara konsisten. Transformasi ini memperlihatkan betapa kuatnya proses pemberdayaan PNM dalam membantu pelaku usaha ultramikro naik kelas dan memperluas pasar.

“Dulu saya hanya jualan kerupuk udang tanpa tahu cara menghitung modal dan harga jual. Dari acara PNM ini saya diajari banyak hal sampai penghasilan saya naik. Saya jadi yakin dari usaha ini bisa untuk menghidupi anak-anak saya sampai besar nanti,” ungkapnya.

Baca Juga: PNM Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Digital, Tegaskan Layanan Mekaar Tidak Tersedia dalam Skema Pinjaman Online

Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary mengungkapkan program Mekaarpreneur merupakan bagian dari komitmen PNM dalam mendorong perempuan prasejahtera untuk naik kelas. PNM memastikan nasabah Mekaar tidak hanya menerima pembiayaan, tetapi juga pendampingan serta pemberdayaan yang menjadikan usaha lebih berkelanjutan.

“Kisah Bu Imroatus adalah bukti bahwa pemberdayaan bukan sekadar memberikan modal, tetapi mendampingi sampai usaha itu benar-benar berkembang. PNM akan terus menghadirkan program yang berdampak untuk membantu usaha dari dapur rumah tangga bisa naik kelas,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: