Maybank Group Gelontorkan Rp322 Triliun untuk Pembiayaan Hijau di 2025
Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Maybank Group menargetkan mobilisasi pembiayaan berkelanjutan sebesar RM80 miliar atau sekitar Rp322,44 triliun pada 2025, mencakup seluruh entitas di berbagai negara termasuk Maybank Indonesia. Komitmen itu menjadi bagian dari strategi transisi ekonomi hijau regional, sementara Maybank Indonesia menyesuaikan realisasi pembiayaan ramah lingkungan sesuai rencana bisnis yang akan diumumkan usai evaluasi kinerja tahunan.
Head of Sustainability Maybank Indonesia, Maria Trifanny Fransiska, menyampaikan bahwa target tersebut merupakan mandat global Maybank Group. Untuk kinerja domestik, perseroan saat ini mengejar pencapaian sesuai proyeksi internal.
“Kalau secara komitmen global di Maybank Group, kita memang di tahun 2025 ini memobilisasi sebesar RM80 miliar. Tapi karena itu di level Maybank Group. Kalau untuk di Maybank Indonesia sendiri, per tahun ini kita memang targetkan kita akan achieve dari target. Mungkin untuk berapanya nanti kita akan spill setelah akhir tahun,” ujar Maria dalam peluncuran program keberlanjutan di kantor Maybank, Rabu (26/11/2025).
Baca Juga: Maybank Dorong Ekonomi Hijau Lewat Budidaya Kakao Berkelanjutan
Ia menjelaskan portofolio pembiayaan berkelanjutan Maybank Indonesia saat ini mencapai 20% dari total kredit. Komposisi tersebut mengacu pada klasifikasi pembiayaan berkelanjutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mencakup aktivitas rendah karbon, inklusi keuangan, pengembangan usaha mikro, hingga proyek berorientasi lingkungan. Maria menilai peningkatan porsi pembiayaan ini menunjukkan permintaan yang makin kuat terhadap instrumen hijau dan sosial.
Baca Juga: Maybank Finance (BIIF) Jajakan Obligasi Rp1,25 Triliun, Bunga hingga 5,85%
Untuk memastikan keselarasan dengan standar internasional, Maybank Indonesia mengadopsi sustainable product framework yang dikembangkan Maybank Group bersama lembaga pemeringkat Sustainalytics. Kerangka ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan aktivitas yang layak diklasifikasikan sebagai pembiayaan berkelanjutan. Dengan demikian, setiap proyek yang menerima pendanaan dipastikan memenuhi prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Selain ekspansi pembiayaan, Maybank Indonesia memperluas kerja sama dengan mitra non-profit guna memperkuat ekonomi lokal. Salah satu programnya adalah pendampingan petani perempuan kakao di Berau, Kalimantan Timur, yang difokuskan pada peningkatan pendapatan, penguatan rantai pasok kakao premium, serta dukungan pada keberlanjutan hutan. Program ini menjadi contoh implementasi pembiayaan berkelanjutan berbasis komunitas yang memberikan dampak ekonomi langsung sekaligus mendorong tujuan konservasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement