Ekonom BCA Ungkap Biaya Rekonstruksi Banjir Sumatera Mencapai Rp70 triliun

Ekonom memperkirakan biaya rekontruksi wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sekitar Rp50 tirliun hingga Rp70 triliun. 

Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David menyatakan adanya asumsi pengeluaran dana yang dibutuhkan lebih besar karena wilayah yang terdampak cukup luas.

"Dan kemungkinan bisa lebih tinggi, karena ini tiga provinsi. Dan sampai sekarang, mereka masih hujan deras terus di Padang, di mana-mana. Jadi masih ada kemungkinan ada masalah logistik," katanya dalam Media Briefing di Jakarta, Senin (15/12/2025). 

Menurut David, besaran anggaran rekonstruksi Sumatra bahkan berpeluang melampaui dana pembangunan kembali Aceh pasca tsunami 2004 yang mencapai 4,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: OJK Catat Potensi Klaim Asuransi Korban Banjir Sumatera Hampir Rp1 triliun 

"Karena ini melibatkan 3 provinsi itu sih. Dan jalur distribusi logistiknya sih yang paling parah sama sarana-sarana sosial dan rumah masyarakat yang butuh biaya rekonstruksi yang besar," tuturnya. 

Di sisi lain, Ia menyoroti anggaran penanggulangan bencana yang dialokasikan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tidak mencapai Rp500 miliar untuk tahun 2026. Menurutnya, pemerintah perlu melakukan kajian ulang untuk menambah dana bencana. 

“Jadi pasti harus ada penambahan. Nah saya pikir nanti harusnya sih ada perubahan. Nggak tahu ya dari pemerintah, coba ditanyakan aja. Apakah ada perubahan nggak dari sisi realokasi anggaran untuk tahun depan? Akibat bencana ini. Kalau nggak ada tetap besar MBG dan lain-lain, berat juga tuh,” terang David. 

Baca Juga: Kemenkeu: Dampak Bencana di Sumatra Belum Pengaruhi Arah Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Berdasarkan riset tim ekonomi BCA menunjukkan bencana di wilayah Sumatera berdampak signifikan terhadap belanja masyarakat. 

Di Sumatera Barat, belanja masyarakat tercatat turun 25,53% atau setara Rp3,8 triliun. Selanjutnya, Sumatera Utara penurunan mencapai 22,31% atau sekitar Rp11,8 triliun. Sementara itu, di Aceh, belanja masyarakat menurun sekitar 23,92% atau senilai Rp2,8 triliun.

Dengan asumsi pelemahan belanja masyarakat berlangsung hingga Desember 2025, BCA memperkirakan dampak bencana berpotensi menurunkan konsumsi nasional sebesar 0,31% atau sekitar Rp18,58 triliun.