Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi Menaker Tekan Urbanisasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan untuk membendung arus urbanisasi, maka ekonomi di daerah-daerah harus terus dikembangkan dan digerakkan. Selain itu skema-skema investasi di daerah juga harus diperbanyak dan didukung oleh kewirausahaan.

"Ada beberapa cara untuk menekan urbanisasi. Intinya adalah membuat daerah ini punya daya tarik ekonomi tersendiri bagi masyarakat sekitarnya sehingga mereka tidak berbondong-bonding mencari kerja ke daerah perkotaan," kata Menaker Hanif dalam keterangan PersBiro Humas Kemnaker di Jakarta pada Selasa (28/7/2015).

Hal tersebut dikatakan Hanif dalam rangkaian kegiatan pembukaan Gerakan Penanggulangan Pengangguran dan Sosialisasi Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri 2015 di Probolinggo, Jawa Timur.

Menaker Hanif menilai arus urbanisasi yang terjadi pasca lebaran seringkali berkaitan erat dengan pencarian pekerjaan yang lebih menarik dan menjanjikan agar kehidupan yang lebih baik. Para Pencari kerja tertarik ingin mencari pekerjaan di kota-kota besar.

"Dalam fenomena urbanisasi ini, mencari pencarian lowongan pekerjaan menjadi salah satu penyebab utamanya. Nah lowongan kerja kan sangat terkait dengan investasi, baik itu investasi dalam maupun luar negeri. Itu yang harus disediakan di daerah," kata Hanif.

Dalam menghadapi masalah urbanisasi, kata Hanif mau ga mau ekonomi daerah harus digerakkan melalui pengembangan kewirausahaan didaerah juga harus didorong.

"Tiga-tiganya strategi itu  harus digalakkan serta harus didorong yang berbasis pada daerah sehingga lapangan pekerjaan akan terbuka didaerah. Sehingga pada akhirnya problem-problem sosialnya efek-efek dari urbanisasi ini bisa di kendalikan," kata Hanif.

Saat ditanya mengenai arus urbanisasi khususnya di kota Jakarta, Hanif mengatakan, sebenarnya Jakarta memiliki banyak lapangan kerja bagi pendatang yang menyerbu Ibu Kota maupun kota-kota penyangga pasca-Lebaran.

"Kalau kasus Jakarta, dari laporan Kepala Dinas Tenaga Kerja, di Jakarta sih cukup lowongan.  Ada cukup banyak lowongan untuk para pendatang. Namun tetap harus dilengkapi dengan kompetensi dan keahlian kerja yang baik agar cepat mendapatkan pekerjaan," kata Hanif.

Meski Jakarta memiliki banyak ketersediaan lowongan pekerjaan, ia mengingatkan kembali agar daerah-daerah lain juga harus dapat berkembang dan mendorong daya ekonomi tersendiri.

Menurutnya penting untuk menekan urbanisasi para pendatang ke Ibu Kota. "Sekali lagi Skema-skema investasi daerah perlu untuk diperbanyak. Selain itu juga, kewirausahaan di daerah harus didorong. Ini penting untuk menekan adanya urbanisasi," kata Hanif.

Kota-kota besar khususnya Jakarta memang masih menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat yang melakukan urbanisasi. Penduduk yang berasal dari kota-kota kercil di Jawa dan luar Pulau Jawa menganggap Jakarta itu lokasi yang tepat untuk mencari lapangan pekerjaan.

"Pemerintah pusat dan daerah terus menyiapkan langkah-langkah agar arus urbanisasi yang masuk ke kota-kota besar  tidak menimbulkan masalah baru dan menambah beban bagi pemerintah dalam upaya mengatasi pengangguran dan kemiskinan," kata Hanif. Oleh karena itu pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas kementerian, pemerintah daerah (pemda) dan pihak terkait lainnya.

"Kita terus mendorong agar otonomi daerah bisa menjadi salah satu solusi masalah urbanisasi ini. Otonomi daerah harus berhasil mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan  dan meningkatkan pembangunan di pedesaan dan kota-kota kecil agar penduduk tidak harus pergi ke kota," kata Hanif.

Untuk mengatasi pengangguran di pedesaan dan kota-kota kecil, Hanif juga mendorong pemerintah daerah agar terus-menerus meningkatkan aspek perencanaan ketenagakerjaan   baik di tingkat perusahaan maupun tingkat  daerah dengan matang.

Kemnaker akan terus membantu pemerintah daerah untuk membuat perencanaan ketenagakerjaan yang baik  supaya tidak terjadi penumpukan pengangguran.

"Pemerintah daerah harus proaktif mencari solusi investasi terus masuk dengan diiringi penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu, berbagai  pembangunan seperti infrastruktur melalui padat karya terus ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat agar dilakukan dengan  matang," kata Hanif.

Tak hanya itu, Hanif pun mengajak semua pihak agar turut  mendorong program alternatif seperti kewirausahaan, padat karya produkltif pelatihan kerja dan penerapan teknologi serba guna untuk mendukung penciptaan dan pembangunan ekonomi di kawasan-kawasan Indonesia lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: