Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Boediono: Pendidikan dan Kesehatan Kunci Bentuk Manusia yang Unggul

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Presiden 2009-2014 Prof Dr H Boediono, MEc mengatakan aspek pendidikan dan kesehatan merupakan dua kunci dari pembentukan manusia unggul sehingga kedua aspek itu sudah harus diprogramkan terpadu sejak kecil.

"Membentuk manusia yang unggul memang kuncinya dua, pendidikan dan kesehatan. (keduanya) itu harus terpadu jangan sepotong-potong," katanya dalam wawancara khusus di Jakarta, Kamis (6/8/2015), terkait 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut dia, kedua program tersebut harus terintegrasi sejak dini karena yang dibangun adalah kapasitas fisik atau jasmani dengan rohani. Boediono mencontohkan, bila ada orang yang fisiknya bagus tetapi tidak diisi dengan proses pendidikan yang betul maka isi orang tersebut juga kosong.

"Sejak kecil harus ada program yang diarahkan anak-anak kita bertahap mulai dari lahir, PAUD, SD, SMP, SMA. kalau diarahkan sejak perguruan tinggi itu sudah terlambat," katanya.

Tokoh bangsa kelahiran Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943 itu juga mengingatkan tentang kondisi "stunting" atau terhambatnya pertumbuhan yang melanda banyak anak.

Hal yang lebih parah, ujar dia, bila "stunting" tidak hanya terjadi pada jasmani tetapi juga "stunting" rohani yaitu orang yang sehat tetapi kemampuan akal dan mentalnya tidak berkembang secara optimal. Boediono juga mengemukakan, masih banyak orang yang berada di bawah kemampuan optimalnya.

"Membentuk manusia mental dan fisik secara optimal bisa kita tanya kepada diri sendiri. Apakah kita manusia yang optimal," tuturnya.

Ia juga menuturkan, bisa saja sebenarnya tinggi dirinya yaitu 168 centimeter sebenarnya juga "stunting" karena kalau pola gizi makan sudah baik sejak kecil maka tingginya bisa saja saat ini mencapai 180 centimeter. Boediono mengemukakan, dirinya juga kerap sedih melihat atau mendengarkan kisah sejumlah anak-anak yang ditelantarkan atau dizolimi sehingga hal seperti itu seharusnya diambil alih negara. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: