Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham KREN Naik Signifikan, Ini Sebabnya

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Di tengah lesunya perekonomian nasional dan juga anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dana pensiun (dapen) justru meraup keuntungan (capital gain) melalui pasar modal. Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur Dapen Pertamina Helmi Kamal Lubis di Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Dalam waktu satu bulan, Helmi mengungkapkan pihaknya mencatat capital gain sebesar 250 persen dengan berinvestasi di saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN). Pasalnya, dana yang digelontorkan untuk membeli saham KREN kurang lebih sekitar Rp 200 miliar.

"Ya, kami masuk ke saham KREN. Dalam satu bulan, kami dapat gain sebesar 250 persen," tegas Helmi.

Helmi menilai perusahaan yang baru saja menjadi holding atau ekspansi ke bisnis investasi ini memang cocok dipilih karena Kresna Graha yang tadinya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pasar modal kini merambah bisnis yang lebih luas.

"Saya pikir cakupan bisnis yang luas membuat Kresna Graha memiliki potensi bisnis yang baik ke depannya. Makanya kami berinvestasi di KREN," jelasnya.

Namun sayangnya, Helmi tidak menyebutkan di harga berapa Dapen masuk ke KREN pada saat itu. Kemudian, saat ditanya apakah Dapen masih akan berinvestasi di KREN, Helmi mengaku kalau ada kesempatan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan investasinya di Kresna Graha.

"Kami beli langsung dari Kresna Grahanya kemarin. Masuknya berapa, kami tidak bisa sebutkan. Kami juga masih ingin berinvestasi di KREN, tapi Kresna belum mau ngasih lagi tuh," ucapnya.

Sebagai catatan saja, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham (suspend) KREN. Hal ini dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham KREN sebesar Rp 975 atau 100 persen. Tercatat, harga penutupan saham KREN pada tanggal 29 Agustus 2015 Rp 975, namun pada tanggal 22 September 2015 menjadi Rp 1.950.

"Untuk itu, pihak BEI dalam rangka cooling down pada perdagangan tanggal 23 September 2015 memutuskan untuk suspend perdagangan saham KREN," kata Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy di Jakarta, Rabu pagi.

Menurutnya, penghentian sementara perdagangan saham KREN tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham KREN.

"Kami juga meminta kepada para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: