WE Online, Jakarta - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengungkapkan mogok massal yang dilakukan pengemudi angkutan umum, Senin (14/3/2016), merupakan bentuk penyampaian aspirasi awak angkutan terhadap angkutan transportasi online.
Menurut Shafruhan, awak transportasi merasa sangat terganggu dengan kehadiran mereka (transportasi online).
"Ini aspirasi awak kendaraan yang kehidupan mereka sudah sangat terganggu karena adanya illegal transport berbasis online," jelasnya kepada Warta Ekonomi.
Shafruhan pernah mengatakan kehadiran taksi Uber (salah satu transportasi online) di kawasan Jabodetabek berdampak pada anjloknya omzet pengusaha atau operator taksi hampir 30 persen.
Adapun aksi mogok yang dilakukan hari ini ditaksir melibatkan 2.000 sopir. Diharapkan, protes awak angkutan ini dapat menarik perhatian pemerintah untuk menertibkan angkutan transportasi online.
Rencananya, para awak angkutan akan menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah titik, meliputi Balai Kota DKI Jakarta, Istana Negara, dan Kemenkominfo.
Sekadar mengingatkan, pelarangan transportasi online sempat disuarakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan jelang berakhirnya tahun 2015. Hanya saja pelarangan tersebut dikoreksi lantaran munculnya penolakan di masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement