Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPN Sukamaju Kembangkan Tanaman Langka dan Satu-Satunya di Dunia

Warta Ekonomi -

WE Online, Sukabumi - Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara Sukamaju yang berada di Kabupaten Sukabumi terus mengembangkan tanaman langka dan hanya ada satu-satunya di dunia, yakni Gutaperca.

"Walaupun tanaman Gutaperca ini bukan asli dari Indonesia tetapi dari Brasil, tetapi saat ini hanya ada di Sukabumi saja baik di daerah maupun negara lain sudah tidak ada lagi sehingga pohon ini merupakan tanaman paling langka," kata Adm PTPN VIII Sukamaju, Kabupaten Sukabumi Budi HT kepada Antara, Senin (24/3/2014).

Menurut Budi, Gutaperca saat ini sudah menjadi ikon Kabupaten Sukabumi, bahkan tidak bisa ditemukan di dunia hanya di wilayah PTPN VIII Sukamaju saja. Maka dari itu, pihaknya terus mengembangkan dan memadatkan kembali pohon langka ini agar generasi berikutnya bisa melihat dan mengetahui langsung Gutaperca tidak hanya di buku saja.

Lebih lanjut, Gutaperca saat ini ditanam di lahan PTPN VIII seluas 282 hektare dan rencananya pihaknya akan memadatkan tanama ini agar bisa terus berkembang. Bahkan, tanaman ini pun mampu menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi, karena daunnya merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan dental atau tulang dan gigi palsu.

"Maka dari itu kami terus berupaya agar tanaman ini tidak musnah, bahkan tidak segan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang menebang pohon ini, karena selain sudah sangat langka dan tidak ada lagi di dunia, Gutaperca merupakan ikon Kabupaten Sukabumi," tambahnya.

Di sisi lain, Budi mengatakan untuk mengembangkan tanaman ini memang cukup sulit karena membutuhkan kelembapan yang tinggi, tetapi untungnya di lokasi kebun Gutaperca ini cuaca cukup mendukung. Selain itu, tanaman ini harga daunnya pun cukup mahal dan dibelinya harus menggunakan dollar Amerika Serikat karena bahan baku utama pembuatan dental.

Agar petani Gutaperca juga bisa mendapatkan penghasilan lain, karena untuk panen daun Gutaperca membutuhkan waktu yang lama, maka pihaknya juga melakukan progam tumpang sari seperti menanam tanaman kacang-kacangan.

"Diharapkan ke depannya Gutaperca bisa terus dikembangkan, karena selain langka juga memiliki nilai ekonomi yang tingggi ditambah pohon ini juga untuk kebutuhan dunia pendidikan, seperti ilmu kehutanan, perkebunan maupun pertanian," kata Budi. (Ant)

Foto: disbun.jabarprov.go.id

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: