Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AP II: Pendapatan Usaha Meningkat 5,2 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Angkasa Pura II mencatatkan pendapatan usaha sepanjang tahun 2013 mencapai Rp4,2 triliun atau meningkat 5,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Meningkatnya pendapatan usaha ditopang pertumbuhan penumpang pesawat sepanjang tahun lalu," kata Direktur Utama AP II Tri Sunoko, Rabu (26/3/2014).

Tri mengungkapkan, total pertumbuhan pergerakan penumpang di 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II meningkat 5 persen atau tepatnya dari 82,01 juta pergerakan penumpang pada 2012 menjadi 86,34 juta pergerakan penumpang pada 2013.

Selain itu, ujar dia, pergerakan pesawat yang dikelola AP II juga mengalami peningkatan 6 persen, yaitu pada 2012 sebanyak 611,930 pergerakan dan pada 2013 mencapai 647,343 pergerakan.

Dirut AP II memaparkan, pendapatan perseroan terbagi atas sebesar 67 persen berasal dari bisnis aeronautika seperti tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara atau PJP2U, biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata.

Sedangkan sekitar 31 persen, lanjutnya, berasal dari pendapatan nonaeronautika seperti sewa ruang, konsesi, reklame, dan lainnya.

"Adapun bisnis kargo berkontribusi sebesar 2 persen ke pendapatan perseroan," ucapnya.

AP II juga membukukan laba bersih Rp1,032 triliun pada 2013 atau lebih rendah dibandingkan dengan 2012 sebesar Rp1,219 triliun.

Ia mengungkapkan, penurunan laba bersih diantaranya disebabkan peningkatan beban usaha yang salah satunya karena dilakukannya pengembangan di sejumlah bandara.

"Kami membangun terminal baru di beberapa bandara seperti di Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, dan juga Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau," ujar Tri.

Ia juga mengemukakan, dari bandara-bandara yang dikelola AP II, sebanyak enam bandara sudah menghasilkan keuntungan yakni Soekarno-Hatta (Tangerang) sekitar Rp2,1 triliun, Kualanamu (Medan) Rp71 miliar, Husein Sastranegara (Bandung) Rp22,85 miliar, Supadio (Pontianak) Rp13,24 miliar, Depati Amir (Pangkal Pinang) Rp801 juta, dan Sultan Syarief Kasim II (Pekanbaru) Rp16,3 miliar.

Bandara yang masih mengalami kerugian adalah Sultan Iskandar Muda (Aceh) rugi Rp27,32 miliar, Minangkabau (Padang) rugi Rp10,12 miliar, Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang) rugi Rp9,9 miliar, Halim Perdanakusuma (Jakarta) rugi Rp14,1 miliar, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) rugi Rp18,11 miliar, dan Sultan Thaha (Jambi) rugi Rp4,12 miliar. (Ant)

Foto: Ist.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: