Tumbuh 24%, Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp22 Miliar di Kuartal I 2024
PT Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 22 miliar per akhir Maret 2024 atau tumbuh 24% dari akhir Maret 2023 sebesar Rp 18 miliar.
Pertumbuhan laba Bank Jago ditopang oleh pertumbuhan jumlah nasabah di awal kuartal 2024. Dalam catatannya, Bank Jago berhasil melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago.
Jumlah tersebut naik 3,6 juta nasabah jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar 7,5 juta nasabah. Kenaikan jumlah nasabah funding juga sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 42% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Baca Juga: Kolaborasi Jadi Kunci, Bank Jago (ARTO) Catatkan Kinerja Keuangan yang Gemilang pada 2023
Per Maret 2024, DPK mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023. Dari jumlah DPK tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 63% atau Rp 8,3 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 37% atau Rp 4,9 triliun.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyebut kinerja positif itu tak terlepas dari strategi kolaborasi ekosistem yang terbukti efektif mendongkrak pertumbuhan di kuartal pertama.
“Ini merupakan cara efektif untuk bertumbuh secara solid dan sejalan dengan aspirasi kami untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” kata Arief dalam keterangannya, Jum'at (26/4/2024).
Mitra ekosistem strategis Bank Jago sendiri, yakni GoTo dengan GoPay Tabungan, platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless Aplikasi Jago.
Mitra ekosistem tersebut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago yang terlihat dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 65% berasal dari mitra ekosistem.
Sementara di sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 32% yoy. Penyaluran kredit pada akhir kuartal I-2024 mencapai Rp 14,3 triliun, meningkatkan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 10,8 triliun.
Baca Juga: Bank DKI Setor Dana Rp326,44 Miliar dalam Bentuk Dividen, Pemprov DKI Beri Apresiasi
Arief menuturkan, penyaluran kredit Bank Jago dilakukan secara berkualitas dan kehati-hatian yang terbukti dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,6% atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3%.
Pertumbuhan kredit ini, kata Arief, mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp 22,5 triliun atau tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18 triliun.
Sementara rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR), ada di angka 55%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Meski kondisi perekonomian masih dalam situasi yang tidak pasti, Arief meyakini Bank Jago mampu mempertahankan pertumbuhan yang positif dan berkualitas.
“Pencapaian ini menjadi momentum yang baik bagi Bank Jago untuk melanjutkan pertumbuhan secara berkelanjutan ke depan,” pungkas Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement