WE Online, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Kamis (24/4/2014), menuduh Amerika Serikat dan Uni Eropa berada di balik pemberontakan rakyat di Ukraina yang menggulingkan Presiden Kremlin Viktor Yanukovych pada bulan Februari lalu.
"Di Ukraina, Amerika Serikat dan Uni Eropa berusaha untuk menggelar, mari kita sebut hal ini seadanya, 'revolusi warna' yang lain, operasi untuk mengubah rezim secara tidak konstitusional," kata Lavrov.
Lavrov menambahkan Barat telah mencoba untuk menggunakan krisis Ukraina guna melemahkan Rusia. Ia yakin bahwa persoalan Ukraina bukan hanya soal nasib Ukraina saja, tetapi negara itu hanya dijadikan pion oleh Barat untuk persoalan geopolitik.
"Sedikit yang ragu bahwa kita sedang berbicara tidak hanya tentang nasib Ukraina. Mereka (barat) mencoba untuk menggunakan Ukraina sebagai pion dalam permainan geopolitik," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Rusia itu menuduh Amerika bersikap seolah sebagai pemenang Perang Dingin dan mengabaikan Rusia dalam urusan Eropa dengan cara melakukan kegiatan yang merusak kepentingan dan keamanan Rusia.
"Mitra Barat kami, pertama dan terutama Amerika Serikat, mencoba untuk berperilaku sebagai pemenang dalam Perang Dingin dan berpura-pura bahwa seseorang dapat mengabaikan Rusia dalam urusan Eropa dan melakukan kegiatan yang secara langsung merusak kepentingan keamanan Rusia," tegasnya.
(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
