Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Turun Karena Ekonomi Zona Euro Melemah

Warta Ekonomi -

WE Online, New York - Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB, 24/9/2014) untuk sesi ketiga berturut-turut, karena data menunjukkan ekonomi zona euro melemah dan peraturan pajak AS untuk melawan inversi memukul saham farmasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 116,81 poin (0,68 persen) menjadi 17.055,87.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 11,52 poin (0,58 persen) menjadi berakhir di 1.982,77, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 19,00 poin (0,42 persen) pada 4.508,69.

Wall Street mengikuti pasar saham Eropa, yang hampir semua berada di merah setelah survei utama menunjukkan aktivitas bisnis di 18-negara zona euro melambat lebih lanjut pada September, menambah kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi yang lamban bisa terhenti.

Indeks pembelian manajer (PMI) komposit Markit jatuh untuk kedua bulan berturut-turut, menyentuh tingkat terendah sembilan bulan di 52,3 poin pada September dari 52,5 poin pada Agustus.

"Data PMI terbaru adalah kesaksian lesunya pemulihan ekonomi zona euro," kata analis ING, Martin van Vliet.

Itu mengimbangi PMI manufaktur cukup positif dari HSBC untuk Tiongkok yang datang dengan peringatan risiko untuk pertumbuhan ke depan.

Qu Hongbin, kepala ekonom HSBC untuk Tiongkok, mengatakan bahwa sementara hasil aktivitas sektor manufaktur menunjukkan telah stabil bulan ini, dengan ekspansi masih moderat.

"Penurunan properti tetap risiko penurunan terbesar untuk pertumbuhan," ia mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Peraturan pajak baru kementerian keuangan AS yang dirancang untuk mengekang kesepakatan inversi, di mana perusahaan-perusahaan AS bergabung dengan perusahaan asing untuk direlokasi ke tempat-tempat dengan pajak yang lebih rendah, telah berdampak ditandai pada perusahaan farmasi, industri utama yang terlibat dalam inversi.

AbbVie, yang melakukan inversi merger 52 miliar dolar AS dengan Shire Pharmaceuticals Irlandia, turun 2,0 persen. Saham AstraZeneca yang diperdagangkan di AS, yang pernah menjadi sasaran inversi Pfizer awal tahun ini, kehilangan 4,7 persen, sementara Pfizer turun 0,4 persen.

Perusahaan peralatan medis Medtronic, merencanakan inversi merger 43 miliar dolar AS dengan Covidien yang akan mentransfer pajak domisilinya ke Irlandia, turun 2,9 persen, dan Covidien turun 2,5 persen.

Apple melonjak 1,6 persen setelah mengatakan pihaknya menjual 10 juta iPhone 6 baru selama akhir pekan, dan membantah laporan pihaknya akan menutup layanan musik streaming Beats dengan membayarnya tiga miliar dolar AS untuk awal tahun ini.

Alibaba terus tergelincir dari tingkat tertinggi pasca-IPO di atas 99 dolar AS, kehilangan 3,0 persen dari posisi Senin menjadi 97,17 dolar AS, masih jauh di atas debutnya pada Jumat (19/9) di harga IPO 68 dolar AS.

Salix Pharmaceuticals melonjak 5,8 persen didorong oleh laporan bahwa Allergan sedang melakukan pembicaraan tentang kesepakatan 10 miliar dolar AS untuk membelinya, yang kemungkinan akan berfungsi untuk memblokir tawaran Ackman untuk Allergan yang didukung Valeant William.

Allergan naik 1,8 persen, sementara Valeant menyerah 0,3 persen.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,54 persen dari 2,57 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,25 persen dari 3,29 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: