Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI: Masyarakat Beranggapan Pasar Modal Sebagai Judi

Warta Ekonomi -

WE Online, Medan - Bursa Efek Indonesia menyebutkan kendala meningkatkan jumlah investor Sumatera Utara di pasar modal adalah sebagian besar masyarakat masih menganggap investasi di sektor itu seperti bermain judi dan memerlukan modal besar.

Kepala BEI Perwakilan Medan M Pintor Nasution di Medan, Senin (6/10/2014), mengatakan investor pasar modal di Sumut masih relatif sedikit dibandingkan jumlah penduduknya.

"Salah satu penyebab masih minimnya pemain di pasar bursa adalah adanya anggapan di tengah masyarakat bahwa berinvestasi di pasar modal seperti berjudi.Padahal itu salah persepsi,"katanya pada Workshop Mekanisme Perdagangan dan Market Update Pada BEI di Medan.

Dia juga mengakui, adanya persepsi masyarakat bahwa untuk bermain di pasar modal memerlukan modal besar.

"Persepsi salah itu harus dihilangkan sehingga BEI terus melakukan sosialisasi ke masyarakat luas,"katanya.

Pintor mengakui, persepsi salah itu antara lain dampak tingkat pendidikan masyarakat yang sebagian masih rendah.

"Oleh karena itu BEI terus melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat.Salah satu yang ditegaskan adalah pemahaman mengenai mekanisme investasi pasar modal yang tidak ada "wujud" dari kegiatan jual beli tersebut,"katanya.

Sosialisasi yang ditingkatkan diharapkan BEI bisa meningkatkan jumlah investor.

Dewasa ini, investor paling banyak berada di Kota Medan sebanyak 15.639 orang disusul di Kabupaten Deliserdang, 996 orang dan ketiga dari Pematangsiantar sejumlah 429 orang.

Sedangkan di daerah lain masih sangat sedikit seperti di Tapanuliselatan yang investornya baru satu orang.

"Tahun ini, BEI menargetkan bisa mencapai 2.000 investor baru pada tahun ini, dimana hingga Agustus sudah tercapai sebanyak 1.150 investor,"katanya.

Senior Marketing Officer PT. Indo Premier Securitas Cabang Medan, Jefry S Nadapdap mengakui, sosialisasi memang masih perlu lebih sering dan meluas karena pemikiran masyarakat tentang pasar modal masih sangat rendah.

Dia memberi contoh ada calon investor yang mempertanyakan apa biaya awal dapat diskon dan bagaimana wujud saham pasar modal itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: