Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera meluncurkan produk terbaru di pasar derivatif Indonesia yaitu Single Stock Futures (SSF), yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan produk yang lebih bervariasi di pasar modal Indonesia.
President Director Trust Sekuritas Gurasa Siagian mengatakan, pasar derivatif di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.
Namun, untuk mencapai potensi tersebut, diperlukan inovasi dalam produk dan pendekatan yang lebih luas. SSF, dalam pandangannya, merupakan langkah signifikan dalam mengisi kebutuhan akan produk derivatif yang lebih beragam di BEI.
Baca Juga: BEI Bakal Luncurkan Single Stock Futures, Produk Derivatif Terbaru
“Kita tahu, BEI telah menawarkan berbagai produk derivatif seperti index futures dan bond futures, tetapi kehadiran SSF membawa dimensi baru yang menarik karena fokus SSF pada saham tunggal,” ujar Gurasa saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Kamis (4/4/2024).
Gurasa menyebut, peluncuran SSF merupakan langkah yang positif dalam memperluas keragaman produk di BEI.
Sebagai Anggota Bursa, Gurasa menyambut baik kehadiran SSF karena membuka peluang baru bagi perusahaan sekuritas untuk memperluas pangsa pasar produk derivatif.
“Dari kami sebagai Anggota Bursa melihat SSF ini sesuatu yang positif. Ini bisa dikatakan dapat menjadi sarana untuk memperluas market share kami," ujarnya.
Selain itu, Gurasa juga menyoroti potensi SSF dalam meningkatkan pendapatan perusahaan sekuritas melalui pos revenue baru.
Ia optimis bahwa SSF dapat menjadi alternatif menarik bagi para nasabah yang sudah berpengalaman dalam trading saham reguler dan mencari variasi dalam portofolio investasi mereka.
“SSF bisa menjadi perluasan portofolio investor, bisa menjadi sumber income baru bagi Anggota Bursa, dan juga kita harapkan bisa memperluas market share. Jadi karena ini kan nanti total revenue-nya sekuritas bisa dari trading saham reguler, trading obligasi reguler, dan juga dari trading produk derivatif, termasuk Single Stock Futures,” ucapnya.
Baca Juga: BEI Terbitkan Surat Keputusan Direksi terkait Spesifikasi Kontrak Berjangka Saham
Meskipun potensi SSF sangat menjanjikan, Gurasa mengakui bahwa pemahaman masyarakat tentang produk derivatif masih terbatas.
Lanjutnya, ia menilai pentingnya sosialisasi dan edukasi yang intensif bagi masyarakat, baik dari BEI sebagai regulator maupun Anggota Bursa untuk memahami konsep dan manfaat SSF.
“Perannya Bursa penting untuk memberikan guidance ke kita, Anggota Bursa karena kan ada beberapa lembaga lain atau stakeholder lain seperti KSEI dan KPEI yang juga harus sinkron dengan sistem yang dimiliki oleh Anggota Bursa. Itu juga penting menurut saya, karena supaya pada saat awal peluncuran itu perception market atau penerimaan investor itu positif,” pungkasnya.
Sebagaimana dilansir dari BEI, SSF menawarkan berbagai kelebihan yang tidak bisa ditemukan pada instrumen investasi lainnya, diantaranya modal transaksi yang rendah, yaitu minimum sebesar 4 persen dari modal yang dikeluarkan jika dibandingkan dengan membeli saham secara langsung. SSF juga memberikan potensi keuntungan saat pasar sedang naik maupun turun, serta realisasi keuntungan yang lebih cepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement