Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Maybank Meningkat 6,2%

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Grup Maybank hari ini mengumumkan perolehan laba bersih kuartal pertama sebesar RM1,70 miliar, naik 6,2% dari kuartal pertama tahun sebelumnya sebesar RM1,60 miliar, sehubungan peningkatan pada  pendapatan imbal jasa (fee income) disertai dengan pertumbuhan kredit yang mendukung peningkatan kinerja pada seluruh pilar bisnis. Laba sebelum pajak (PBT) pada kuartal ini naik dari RM2,21 miliar pada tahun lalu menjadi RM2,24 miliar.

Pendapatan operasional bersih naik 12,5% y-o-y menjadi RM4,99 miliar dari RM4,44 miliar pada kuartal yang berakhir pada Maret 2014, dipimpin oleh Perbankan Global (11,8%), Community Financial Services (10%) dan Perbankan Internasional (6,6%). Pencapaian kinerja ini didukung oleh peningkatan pada pendapatan imbal jasa (fee based income) sebesar 19,9% serta peningkatan 9,3% pada fund based income. Peningkatan pada pendapatan imbal jasa (fee income) didukung oleh naiknya pendapatan komisi, pendapatan fee jasa serta premi asuransi yang meningkat sementara fund based income meningkat didukung pertumbuhan kredit konvensional dan Islamic yang lebih tinggi.

Kredit pada kuartal pertama ini meningkat 14,3% y-o-y, dipimpin operasional Internasional yang tumbuh sebesar 19,4%. Pada tiga home market utama, yakni Malaysia, Singapura dan Indonesia, kredit naik masing-masing 10,2%, 11,6% dan 7,1% y-o-y. Sementara itu Pembiayaan Islamic naik 29,5% y-o-y.

Chairman Maybank, Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor mengatakan, tahun ini, fokus Grup tetap untuk menemukan peluang pada operasional yang terdiversifikasi untuk meningkatkan produktivitas. "Mempertimbangkan ketidakpastian pasar global yang terus berlanjut, kami telah memulai tahun ini dengan penuh harapan, dan perkembangan terbaru di kami adalah kami menutup operasional di Papua Nugini sebagai bagian dari strategi kami untuk meningkatkan value," ujarnya.

Sementara, Presiden Grup dan CEO Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, "Kami gembira dengan kinerja kuartal pertama kami yang membuktikan bahwa strategi kami telah berada di jalur yang tepat. Pertumbuhan yang kami capai sebagai hasil dari upaya keras untuk meningkatkan pendapatan imbal jasa (fee income) serta membangun portofolio pembiayaan kami secara bertanggung jawab. Hal ini diperkuat dengan perbaikan likuiditas, manajemen modal yang proaktif dan pengelolaan biaya yang ketat," katanya.

"Periode di sisa waktu tahun ini diperkirakan akan tetap penuh dengan tantangan dan kami akan terus memantau perkembangan regional, terutama pada tingkat aktivitas bisnis setelah penerapan Pajak Barang & Jasa (Goods and Service Tax/GST) di Malaysia. Bagaimanapun kami tetap optimis bahwa basis ASEAN kami akan terus memberikan peluang bisnis berkelanjutan terutama dengan realisasi manfaat yang besar dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN nanti," tambahnya.

Pada kuartal ini, Simpanan Grup meningkat 13,0% y-o-y, terutama disumbangkan oleh Singapura yang naik 17,1% dan Malaysia yang tumbuh 7,9%. Hal ini mendukung rasio CASA yang dikelola Grup terhadap total simpanan pada tingkat yang stabil sebesar 35,4%. loan to deposit ratio tercatat sebesar 92,2% dibandingkan dengan 91% pada Maret 2014. Marjin bunga bersih kuartal ini turun 11 basis poin (bps) menjadi 2,26% dibandingkan dengan Maret 2014; Meskipun naik 6 bps dari Desember 2014, terutama dibantu dengan penurunan biaya funding di Malaysia.

Posisi modal Grup tetap kuat dengan menguatnya rasio Common Equity Tier 1 (CET1) menjadi 11,15% dari 10,76% pada Maret 2014, sementara total rasio modal naik 15,35% dari 15,11% dibanding periode yang sama tahun lalu. Grup juga terus mengelola kualitas aset yang sehat dengan rasio net impaired loans sebesar 1,06% dibandingkan dengan 1,04% pada Desember 2014, meskipun secara garis besar lebih tinggi 0,99% di bulan Maret 2014.

Bank Internasional Indonesia (BII) mencetak laba bersih kuartal pertama naik 33% menjadi Rp 256 miliar dibandingkan dengan Rp 191 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja tercapai didukung dengan kedisiplinan Bank dalam menentukan pricing, baik pada simpanan maupun pinjaman, disertai dengan program strategic cost management yang intensif.

Meskipun terjadi perlambatan ekonomi disertai dengan situasi bisnis yang penuh tantangan sehingga memberikan dampak pada pertumbuhan kredit industri terutama di segmen perbankan korporasi, bank mencatat pertumbuhan kredit yang sehat y-o-y pada Perbankan Bisnis (15,3%) dan Perbankan Ritel (14,7%) yang melebihi pertumbuhan industri sebesar 12,3 % (per Februari 2015).

Simpanan nasabah Bank menunjukkan pertumbuhan moderat 1,0% pada kuartal ini dari Rp 104,0 triliun pada Maret 2014 menjadi Rp 105,0 triliun tahun ini. Hal ini disebabkan kontrol yang ketat dan disiplin yang dilakukan baik pada pertumbuhan volume dan pricing, serta membantu mengangkat marjin bunga bersih sebesar 4,85% pada Maret 2015 dari 4,73% tahun sebelumnya.  Di BII (pada level Bank), LDR tercatat 91,9%.

BII Finance mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 39,7% pada laba sebelum pajak menjadi Rp103 miliar pada Maret 2015 dari Rp74 miliar pada Maret 2014 sehubungan pembiayaan mobil naik 2,5% y-o-y menjadi 12.085 unit dan pembiayaan konsumen naik 27,5% menjadi Rp 3,79 triliun. Kualitas aset tetap terkelola dengan sehat dengan NPL bersih sebesar 0,30%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: