Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips untuk Menghindari Penipuan Online Menjelang Lebaran

Tips untuk Menghindari Penipuan Online Menjelang Lebaran Kredit Foto: Unsplash/Rendy Novantino
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang hari raya Idulfitri, perilaku konsumsi masyarakat cenderung meningkat yang ditandai dengan tingginya aktivitas berbelanja untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Namun, di balik tingginya transaksi keuangan yang terjadi, berbagai tindak kejahatan juga mulai marak dan mengintai korbannya, salah satunya berupa penipuan online.

Melalui penipuan online, fraudster (“Pelaku Kejahatan” atau “Pelaku”) melakukan tindakan penipuan dengan memanfaatkan media telepon, internet atau platform digital untuk mendapatkan informasi pribadi atau data rahasia milik korban, yang akan digunakan Pelaku untuk mengambil uang milik korban atau melakukan transaksi ilegal.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk dapat mengenali berbagai bentuk modus penipuan online yang kian marak terjadi dan cara menghindarinya.

Kenali Modus Penipuan 

Penipuan online kerap dilakukan oleh Pelaku dengan menggunakan teknik social engineering, yaitu sebuah teknik manipulasi dengan memanfaatkan kondisi korban yang sedang lengah untuk mendapatkan informasi pribadi atau data rahasia milik korban (contohnya seperti kode One Time Password (OTP)).

Dengan modus ini, Pelaku menghubungi korban secara langsung untuk menawarkan hadiah atau menakut-nakuti korban dengan memberikan informasi palsu bahwa rekening atau transaksi yang dilakukan oleh korban akan terblokir apabila tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Pelaku.

Bersamaan dengan itu, pelaku pun kerap melibatkan malware dan mengundang korban untuk membuka link/tautan yang membahayakan guna mendapatkan akses aplikasi keuangan seperti internet banking dan M-banking di perangkat milik korban.

Selain itu, modus yang kerap dilakukan oleh Pelaku yaitu melalui penawaran pinjaman kredit dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan modus ini, Pelaku melakukan penipuan dengan mengatasnamakan bank dan sangat mudah untuk menarik minat masyarakat karena diiming-imingi program pembiayaan yang cepat dan bunga yang ringan.

Dalam modus penawaran pinjaman kredit tersebut, pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi dalam proses pencairan pinjaman yang akan diberikan. Namun nyatanya, program pinjaman yang dimaksudkan hanyalah fiktif belaka. 

Modus lainnya yang kerap terjadi belakangan ini dan cukup ramai dibahas di media adalah aksi penipuan online melalui pesan teks. Modus yang satu ini dilakukan dengan mengirim pesan instan kepada korban melalui aplikasi Whatsapp dan berpura-pura sebagai kurir yang hendak mengirimkan paket.

Biasanya, di dalam pesan tersebut akan dilampirkan file dengan ekstensi .apk yang terlihat seperti foto resi pengiriman paket. Kemudian, korban diminta untuk membuka file dan menyetujui hak akses pada beberapa aplikasi. 

Jika korban melakukan hal tersebut, maka aplikasi malware akan menyusup ke ponsel korban dan Pelaku dapat mengakses internet banking dan M-banking di perangkat milik korban. 

Selain berkedok pengiriman paket, modus penipuan melalui pesan Whatsapp juga marak terjadi dalam bentuk undangan pernikahan, surat tilang, tagihan PLN, bukti pelaporan pajak, ataupun arahan untuk mengklik tautan tertentu.

Baca Juga: Maybank Indonesia Perkuat Perlindungan Keamanan dan Privasi Nasabah

Tips Agar Terhindar Dari Modus Penipuan Online

Apabila salah satu modus penipuan online tersebut menghampiri Anda, hal pertama yang perlu dilakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan mengikuti arahan apapun yang diberikan oleh pelaku. Kemudian, hubungi pihak lembaga keuangan atau bank Anda untuk melakukan pengecekan lebih lanjut terkait kebenaran transaksi atau program yang disampaikan oleh pelaku.

Berkaitan dengan hal tersebut, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia) turut membagikan tips untuk membantu nasabah dalam menghadapi penawaran atau menerima informasi yang mencurigakan sebagai berikut:

1. Jangan langsung meng-klik link atau tautan

Jangan mudah memercayai arahan untuk membuka, mengunduh, atau meng-klik file dengan format .apk. 

Pastikan Anda hanya mengunduh aplikasi dari Play Store (bagi pengguna Android) atau App Store (untuk pengguna iOS).

Demikian juga, jangan mudah percaya untuk membuka link atau tautan yang mungkin mengarah kepada situs dengan tampilan yang serupa situs resmi suatu perusahaan. Kecanggihan modus penipuan belakangan ini membuat situs resmi dan palsu menjadi samar, pastikan Anda hanya membuka situs resmi perusahaan atau bank yang dituju.  

Untuk transaksi  perbankan, Maybank Indonesia menyediakan aplikasi digital banking resmi yaitu M2U ID Web (internet banking) dan M2U ID App (mobile banking) yang dapat diunduh di App store (bagi pengguna iOS) dan Play Store (bagi pengguna Android) dengan nama pencarian ‘Maybank2u ID’.

2. Rahasiakan data pribadi perbankan 

Salah satu hal yang paling penting yang harus diingat oleh nasabah adalah untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi perbankan. Apabila Anda secara sadar membagikan nomor kartu ATM dan Kartu Kredit, PIN, Kode TAC (Transaction Authentication Code), kode CVV/CVC pada kartu Debit dan Kredit, passcode Secure2u, PIN ataupun data pribadi lainnya, maka Pelaku akan dengan mudah mengakses, bahkan membobol rekening serta meraup seluruh dana Anda secara langsung.

Maybank Indonesia juga secara rutin mengimbau agar nasabah melakukan pengecekan saldo dan mengubah PIN secara berkala.

3. Jangan lengah dan panik, segera hubungi Call Center bank

Pelaku bisa saja menghubungi Anda dan memaksa seperti seolah-olah akan terjadi masalah pada rekening, kartu kredit atau transaksi Anda.

Dalam hal ini, jangan mudah terpancing dan tetap tenang, hentikan pembicaraan dan lakukan konfirmasi langsung ke bank atau dalam hal ini ke Maybank Customer Care 24/7 di nomor 1500611 atau +6278869811 (dari luar negeri) atau melalui email [email protected].

Jika Anda mendapatkan suatu penawaran kredit atau investasi melalui WhatsApp atau media apapun oleh pihak yang mengatasnamakan Maybank Indonesia, pastikan Anda melakukan konfirmasi terlebih dahulu kebenarannya dengan mengunjungi situs resmi www.maybank.co.id untuk melihat apakah produk yang ditawarkan tersedia pada daftar produk Maybank Indonesia melalui situs tersebut. 

Selain itu, Anda juga dapat mengkonfirmasi melalui Maybank Call Center atau apabila Anda memiliki lebih banyak waktu, kunjungi langsung kantor cabang Maybank Indonesia terdekat untuk mendapatkan informasi yang lengkap.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Ribuan Anak Yatim Terima Dana Santunan Maybank Indonesia

Sebagai pengamanan tambahan, nasabah juga dapat mengaktifkan fitur notifikasi transaksi via email pada layanan M2U yang akan secara otomatis memberitahukan Anda ketika terjadi transaksi perbankan pada rekening maupun kartu kredit nasabah. Segera konfirmasi ke pihak bank jika menemukan transaksi yang mencurigakan. 

Di tengah berkembangnya aksi penipuan belakangan ini, nasabah harus tetap sadar dan waspada agar aksi penipuan dan kelengahan Anda tidak merusak suasana libur lebaran Anda bersama keluarga tercinta. 

Untuk informasi lengkap kunjungi website resmi Maybank Indonesia berikut ini: Maybank.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: