Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sequis: Kiat Berpuasa Pasca-Sakit

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Sequis mengadakan buka puasa bersama melalui kegiatan diskusi interaktif dengan tema Kiat Berpuasa Pasca Sakit.  Menghadirkan pembicara Aldi Rinaldi, Sales Director Sequis Financial, Rita Ramayulis, DCN, M. Kes, Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga, dan Sandy Hantono, Underwriting doctor Sequis. Kegiatan ini diadakan dalam rangka bulan puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H.

"Kiat Berpuasa Pasa Sakit menjadi bahasan dalam diskusi tahun ini sejalan dengan tujuan Sequis yaitu  ‘Your Better Tomorrow’. Puasa sifatnya pribadi, dan setiap umat muslim pastinya ingin menjalankan puasa dengan sebaik-baiknya. Untuk itu melalui kegiatan ini kami ingin memberikan edukasi kepada nasabah dan masyarakat untuk mempraktekkan pola hidup sehat, agar dapat menjalankan puasa dengan keadaan tubuh yang sehat," ujar Aldi dalam sambutannya

Untuk itu, menurut Aldi, Sequis sebagai perusahaan asuransi jiwa berkewajiban mengedukasi masyarakat Indonesia untuk memiliki pola hidup sehat termasuk juga pada saat berpuasa, jangan sampai gagal berpuasa karena sakit atau memaksakan puasa dalam kondisi tubuh tidak memungkinkan.

"Kesehatan adalah modal awal dan investasi menuju hari esok kita yang lebih baik.  Pesan yang ingin kami sampaikan adalah bahwa dengan berubahnya  pola atau cara hidup termasuk juga perubahan lingkungan maka asuransi kesehatan dan jiwa sudah menjadi kebutuhan bukan lagi pilihan, utamanya masyarakat urban atau perkotaan," ujarnya lagi.

Sandy Hantono dalam diskusi ini mengatakan dalam berpuasa, batasannya bukan sehat dan tidak sehat, tetapi mampu laksana atau tidak. Seseorang pasca sakit masih bisa berpuasa, asalkan memperhatikan asupan kalori saat sahur dan berbuka, cukupi kebutuhan cairan sesuai anjuran dokter. Istirahat perlu, namun tidak boleh berlebihan, menjaga kebugaran dengan olahraga ringan, konsumsi obat secara teratur serta patuh pada pengobatan yang dijalani.

"Untuk mereka yang baru sembuh dari sakit atau mempunyai riwayat sakit namun ingin berpuasa maka perlu memperhatikan apakah mereka sedang dalam pengobatan intensif atau dalam keadaan penyakit kronis. Jika dalam kondisi ini tetap memaksakan puasa dapat memperburuk kondisi sakitnya atau memperlama masa penyembuhan” tutur Sandy.

"Berdasarkan data klaim Sequis tahun 2014, penyakit besar yang banyak terjadi adalah DHF, Thypoid Fever, GEA, Obs Febris, Katarak, Gastritis, CAD, Dyspepsia, Appendicitis Acute, Bronchopneumonia. Karena itu kita harus amat sangat memperhatikan kesehatan lebiih intensif utamanya jika pasca sakit berat di atas.

Tips pola Makan Saat Berpuasa:

Saat berbuka-makan malam dan sahur seluruh gizi haruslah terpenuhi tanpa memberatkan kerja organ tubuh terutama organ pencernaan dan organ detoksifikasi. Menurut Rita, pada waktu mengonsumsi, perlu memperhatikan cairan yang diperlukan yaitu minimal 40 cc setiap kg berat badan atau setara dengan 2 liter perhari, diperoleh dengan minum 1 gelas cairan manis dan minimal 1 gelas air putih saat berbuka, 2 gelas cairan saat makan malam, 2 gelas cairan saat sahur, sayuran berkuah banyak (bening atau santan encer), buah-buahan yang mengandung air tinggi (semangka, melon, belimbing, nanas dll), segelas susu skim saat jelang imsak. Mereka yang berpuasa juga harus mencukupkan kebutuhan vitamin, mineral dan cairan yang dapat diperoleh dari buah dan sayur lebih banyak.

Untuk makanan utama (makan malam dan sahur) minimal terdiri dari 4 kelompok bahan makanan karbohidrat, protein hewani, sayuran dan buah, sedangkan makan selingan berasal dari karbohidrat.Sedangkan makanan selingan jelang tidur dan makan sahur sebaiknya dikonsumsi dalam porsi kecil hingga sedang.

Pada saat memilih makanan, hindari jenis yang sulit cerna, mengandung gas, makanan yang merangsang saluran cerna yaitu terlalu manis, terlalu asin, terlalu asam, terlalu pedas. Serta lakukan olahraga ringan saat siang jelang sore untuk  meningkatkan basal metabolisme (energi yang dibutuhkan tubuh  pada saat istirahat tanpa aktivitas, misalnya gerakan organ yang bergerak tanpa diperintah seperti jantung, hati, ginjal)guna meningkatkan ketersediaan energi dari pembakaran lemakuntuk energi minimal yang dibutuhkan oleh tubuh saat istirahat tanpa aktivitas.

Menutup diskusi, Aldi berpesan bahwa banyak manfaat yang diperoleh dengan mempraktekkan gaya hidup sehat, diantaranya  aktivitas atau pekerjaan dapat dilakukan dengan baik,  tidak mudah terkena penyakit,  fisik lebih bugar, penghematan cost rumah tangga dan kesempatan meraih hari esok kita yang lebih baik  akan lebih besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: