Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin Tinjau IKM Alas Kaki Ciomas

Menperin Tinjau IKM Alas Kaki Ciomas Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengawali Tahun 2017 dengan meninjau Industri Kecil Menengah (IKM) yang memproduksi alas kaki di Ciomas, Bogor.

"Industri sepatu Indonesia itu nomor empat di dunia dari segi kapasitas produksi. Sehingga, industri sepatu menjadi pusat perhatian pemerintah," kata Airlangga saat memberi sambutan di depan para perajin IKM sepatu di Ciomas, Bogor, Selasa (3/1/2017).

Pada kesempatan tersebut, Airlangga melakukan dialog dan temu usaha dengan pelaku IKM Alas Kaki di Desa Mekar Jaya dan Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat.

Selain itu, rombongan juga mengunjungi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Desa Cibalagung, Bogor Barat, Jawa Barat.

Airlangga menyampaikan, secara umum, rata-rata nilai investasi yang ditanamkan untuk menjalankan usaha IKM alas kaki di dalam negeri sebesar Rp37 juta.

Sementara itu, untuk menghasilkan produknya, diperlukan bahan baku utama yang rata-rata senilai Rp6,5 juta dalam satu bulan.

Menurut Airlangga, IKM alas kaki mampu menyerap cukup banyak tenaga kerja, dengan karakteristik jumlah pekerja di setiap satu unit usaha sekitar 1-19 orang.

Berdasarkan data BPS pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 15 (KBLI-15), IKM alas kaki tergabung dalam kelompok IKM penyamakan kulit dan produk kulit.

Sewakan tempat Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan pihaknya akan menyediakan tempat berjualan khusus untuk pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) sepatu Ciomas, Bogor, yang tergabung dalam Koperasi Sepatu Sandal Bogor (Kosebo) di Pasar Anyar. "Kita siapkan tempat untuk Kosebo. Tapi harus untung ya," kata Airlangga.

Pasalnya, pelaku IKM sepatu mengeluhkan kurangnya akses pasar untuk menjajakan sandal dan sepatu yang mereka produksi kepada masyarakat.

Sehingga, mereka minta Kemenperin menyediakan tempat di Pasar Anyar, yang merupakan tempat penjualan terbesar sepatu di Bogor.

"Kami sediakan tempat dua lot. Kita lihat satu tahun, kita evaluasi bagaimana perkembangannya," ujar Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga meminta para pelaku IKM memasarkan produk mereka melalui pasar online, mengingat tren pemasaran digital semakin maju.

Terkait hal tersebut, Kemenperin akan membantu melalui Program E-Smart IKM, di mana produk-produk IKM di Indonesia dapat dipasarkan secara online.

"Jadi, nanti produknya difoto yang bagus, kemudian kami akan bukakan akses pasar online seperti di Bukalapak atau Blibli.com," papar Airlangga.

Airlangga berharap, upaya tersebut dapat memperluas akses pasar IKM ke seluruh Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi dan kesejahteraan para pelakunya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: