Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hingga Akhir Tahun, Harga Karet Cenderung Turun

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Medan - Sekretaris Gapkindo Sumut Edy Irwansyah mengatakan, hingga akhir tahun ada kecenderungan harga karet mengalami penurunan. Walaupun tidak sepenuhnya akan terjadi dalam harga karet pengiriman bulan Juni hingga November. Hingga saat ini menunjukkan harga karet terkoreksi meskipun tidak banyak.

        "Sehingga untuk saat ini kita melihat bahwa kemungkinan harga karet ditingkat petani akan membaik kedepan kurang bisa begitu diharapkan. Karet seperti halnya harga komodita dunia lainnya masih akan mengalami tekanan yang cukup besar seiring dengan ketidakpastian perekonomian dunia. Sejumlah negara konsumen karet besar di Dunia masih mengalami masalah perlambatan," katanya di Medan, Senin (16/5/2016).

        Bahkan, harga tertinggi dan realisasi dalam setiap bulan pengiriman mengalami penurunan di atas 5%. "Ini sangat mengkuatirkan memang. Walau demikian saya melihatnya bukan sebagai patokan bahwa nantinya di bulan yang akan datang harga karet tidak akan mengalami pemulihan," ujarnya.

        Walapun sulit, namun beberapa masalah krusial yang terjadi diluar ekspektasi bisa membenamkan harga karet. Jika melihat kinerja harga minyak mentah dunia yang mengalami kenaikan memang potensi kenaikan serupa pada harga komoditas lainnya berpeluang terjadi. Hanya saja siapa yangberan bertaruh harga minyak bisa naik terus ditengah perlambatan ekonomi saat ini.

        "Kalau dilihat perkiraan harga di tingkat petani, harga karet di tingkat petani sekitar Rp8.700 per Kg. Walaupun realitanya harga karet di tingkat petani masih di bawah Rp8000," ujarnya.

        Edy menilai harga di tingkat petani atau pengepul masih dalam rentang harga yang wajar dengan ekspektasi harga di tingkat lokal. Harga karet masih mengalami masa sulit di tahun ini.

        "Sehingga saya pikir kita masih harus melakukan sejumlah upaya terkait dengan penyerapan karet lokal untuk keperluan pembangunan. Shengga tidak begitu bergantung kepada harga karet dunia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: