Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi untuk Pulihkan Kejayaan Industri Karet Nasional

PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi untuk Pulihkan Kejayaan Industri Karet Nasional Kredit Foto: PTPN III
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri karet alam nasional, yang selama ini menjadi penopang perekonomian Indonesia dan kehidupan 2,1 juta rumah tangga petani, tengah menghadapi tantangan berat. Dalam lima tahun terakhir, volume produksi domestik turun 3,60 persen per tahun, menyebabkan pasokan bahan baku ke pabrik karet remah anjlok dan lebih dari 50 perusahaan karet menghentikan operasinya.

Kepala Pusat Penelitian Karet, Suroso Rahutomo, dalam International Rubber Conference 2024 di Yogyakarta (19/21/11), menyebut bahwa faktor-faktor seperti harga karet yang rendah, wabah penyakit Pestalotiopsis, perubahan iklim, serta kenaikan biaya produksi, telah memukul industri ini.

“Kondisi ini membuat banyak petani meninggalkan kebun karet atau menunda peremajaan tanaman,” ungkapnya.

Baca Juga: Pakar Khawatirkan Masa Depan Sawit, Nasibnya Bisa Seperti Karet dan Tebu

Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, menegaskan pentingnya revitalisasi industri karet alam sebagai prioritas utama. PTPN Group berkomitmen melakukan peremajaan kebun dengan varietas unggul, memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas, dan mengembangkan industri hilir berbasis karet alam di dalam negeri.

“Kami ingin mengurangi ketergantungan pada ekspor dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri,” jelas Denaldy.

Baca Juga: SURI Cetak Rekor Penjualan Berkat Harga Karet Global yang Meroket!

Denaldy juga menekankan perlunya dukungan regulasi pemerintah berupa insentif harga, subsidi pupuk, dan fasilitasi peremajaan tanaman. “Sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan petani menjadi kunci keberhasilan untuk mengembalikan kejayaan industri karet nasional,” tambahnya.

Industri karet alam tetap menjadi komoditas strategis tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga lingkungan. Dengan langkah revitalisasi yang tepat, sektor ini diharapkan mampu pulih dari keterpurukan dan kembali menjadi pilar penting perekonomian Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: