Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka ketimpangan terbaru. Disebutkan, tingkat ketimpangan di Indonesia mengalami penurunan pada Maret 2016 dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya September 2015 yakni dari 0,40 menjadi 0,39.
Akan tetapi, berita baik tersebut ternyata tidak terjadi pada tujuh provinsi yang diketahui memiliki gini ratio? di atas gini ratio nasional.
"Ada tujuh provinsi dengan rasio gini di atas nasional," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Provinsi Sulawesi Selatan menempati urutan pertama dengan gini ratio sebesar 0,426. Nilai ini justru mengalami kenaikan dari 0,404 di September 2015.
"Untuk di Sulawesi Selatan kami menduga perkembangan sangat pesat justru terjadi di perkotaaan, sedangkan di pedesaannya meski meningkat tapi tidak secepat ?di perkotaan. Jadi pergerakan kecepatan peningkatan pendapatan di perkotaan lebih cepat dibandingkan pedesaan," tambahnya.
Di peringkat kedua ada Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan gini ratio sebesar 0,420 atau sama sekali tidak mengalami perubahan dibandingkan September 2015.
"Kemudian ada Gorontalo dengan gini ratio sebesar 0,419; Jabar 0,413; DKI 0,411; Sulawesi utara 0,402; dan Jawa Timur tingkat gini ratio-nya sebesar 0,402," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Suryamin, gini ratio terendah terjadi di provinsi Bangka Belitung sebesar 0,275 di Maret 2016 atau membaik dibandingkan periode yang sama pada Maret 2015 sebesar 0,283.
"Gini ratio terendah di provinsi Bangka Belitung sebesar 0,275 atau di bawah rata-rata nasional sebesar 0,397," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: