Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Didukung Pelemahan Dolar, Harga Emas Naik

        Didukung Pelemahan Dolar, Harga Emas Naik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Chicago -

        Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Kamis (Jumat pagi WIB, 23/9/2016), menyusul pengumuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mempertahankan suku bunga utama tak berubah setelah penutupan pasar pada Rabu.

        Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 13,3 dolar AS, atau 1,00 persen, menjadi menetap di 1.344,70 dolar AS per ounce.

        Hasil pertemuan FOMC September mengisyaratkan bahwa bank sentral AS memiliki satu kali peningkatan suku bunga utamanya pada akhir tahun.

        Hingga penutupan Kamis, investor yakin The Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah pada 12 persen pada pertemuan November 2016, dan 54 persen pada pertemuan Desember 2016.

        Para analis mencatat bahwa pemungutan suara pada Rabu adalah 7-3, dengan tiga anggota mendukung mempertahankan suku bunga yang sama. Ketiga anggota "hawkish" yang memilih untuk mempertahankan suku bunga mengatakan bahwa mereka tidak mendukung kenaikan suku bunga tahun ini, namun hasil dari pertemuan ini terutama sejalan dengan ekspektasi investor.

        Meskipun laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis pada Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS kemungkinan diabaikan oleh sebagian besar investor, itu mungkin menempatkan beberapa tekanan jangka panjang terhadap logam mulia karena klaim pengangguran awal turun 8.000, lebih baik dari perkiraan menjadi 252.000 klaim pada minggu yang berakhir 17 September.

        Para analis mencatat bahwa laporan klaim pengangguran tersebut kemungkinan akan meningkatkan harapan untuk laporan pekerjaan bulanan, yang merupakan berita positif bagi Federal Reserve.

        Pelemahan dolar AS juga memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena indeks dolar AS turun 0,22 persen menjadi 95,29 pada pukul 17.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

        Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

        Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika indeks Dow Jones Industrial Average AS juga naik 120 poin atau 0,66 persen pada pukul 17.30 GMT.

        Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun, karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik.

        Perak untuk pengiriman Desember naik 33,1 sen, atau 1,67 persen, menjadi ditutup pada 20,099 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 14,9 dolar AS, atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 1.062,8 dolar AS per ounce. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: