Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Kepala Departemen Luar Negeri Inggris untuk Asia dan Pasifik, Alok Sharma, dan kedua pihak menargetkan peningkatan nilai perdagangan dan investasi antara Inggris dan Indonesia.
"Perkembangan yang sekarang terjadi di Inggris diyakini dapat memberikan peluang baru untuk memperkuat kerja sama bilateral kedua negara," kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI, yang diterima di Jakarta, Minggu (25/9/2016).
Pertemuan bilateral itu dilakukan di sela-sela pekan pertemuan tingkat tinggi Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada 22 September 2016.
Pertemuan tersebut adalah yang pertama kali di antara Menlu RI dan Kepala Departemen Luar Negeri Inggris untuk Asia dan Pasifik.
Dalam kesempatan itu, keduanya membahas upaya untuk mendorong peningkatan perdagangan yang adil dan saling menguntungkatan bagi Indonesia dan Inggris.
Alok Sharma menyampaikan ketertarikan Inggris untuk meningkatkan kerja sama ekonomi khususnya di bidang infrastruktur, yang disambut baik oleh Menlu RI.
Menlu Retno mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan sikap kebutuhan Indonesia, mengingat saat ini investasi di berbagai bidang infrastruktur publik, termasuk pelabuhan laut, bandara, galangan kapal, kereta api di Indonesia bagian Timur, sedang ditingkatkan.
Pada pertemuan Presiden RI dan Perdana Menteri Inggris pada April 2016 kedua negara sepakat untuk memperkuat kemitraan dan mendorong peningkatan perdagangan bilateral, investasi, penanggulangan radikalisme dan promosi toleransi.
Serta kerja sama ekonomi kreatif, energi, infrastruktur, transparansi dan anti korupsi.
Surplus untuk Indonesia Sementara itu, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Inggris pada 2015 mencapai 2,3 miliar dolar AS, dengan surplus untuk Indonesia sebesar 708 juta dolar AS.
Pada 2015, Inggris merupakan investor terbesar ke-2 bagi Indonesia untuk kawasan Eropa, dan ke-10 terbesar dari seluruh dunia. Nilai investasi Inggris di Indonesia pada 2015 mencapai 503,2 juta dolar AS dalam 267 proyek.
Selain isu-isu perdagangan dan investasi, Menlu RI dan "Under Secretary" Inggris juga membahas kerja sama dalam upaya menghadapi ekstrimisme dan terorisme.
Menlu Retno menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Inggris yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta toleransi. Salah satunya dengan kerja sama melalui Forum Demokrasi Bali (BDF) serta masyarakat dan pemuka agama.
Selanjutnya, Menlu Retno juga menyampaikan harapan dukungan Inggris untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil