Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PPP Djan Faridz Dukung Ahok, Romi: Itu Sikap Pribadi

        PPP Djan Faridz Dukung Ahok, Romi: Itu Sikap Pribadi Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz mengklaim akan mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Keputusan itu berbeda dengan PPP kubu M Romahurmuziy (Romi) yang telah resmi mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyon-Sylviana Murni.

        Menanggapi hal itu, Sekjen PPP kubu Romi Arsul Sani menyatakan tak mempermasalahkan adanya perbedaan sikap antara PPP Djan Faridz dan PPP Romi sebab, frasa antara 'mendukung' dan 'mengusung itu mempunyai makna yang berbeda.

        "Kelompok itu (Djan Faridz) adalah kelompok yang tidak bisa mengusung, kalau mendukung boleh-boleh saja. Kalau mengatasnamakan partai ada mekanismenya," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

        Arsul menambahkan sikap Djan tidak bisa mewakili sikap resmi partai berlambang Ka'bah tersebut. Anggota Komisi III DPR itu pun menegaskan dukungan terhadap Ahok-Djarot merupakan suara pribadi dari Djan Faridz sendiri dan tidak bisa dianggap sebagai suara resmi Partai, sebab, secara kelembagaan PPP bersama PAN, PKB dan Demokrat telah resmi mengusung pasangan Agus-Sylvi. Lalu, jika sikap Djan Faridz itu merupakan sikap pribadi, apakah PPP akan memberikan sanksi?

        "Biarkan konstituen yang secara sosial menghukum yang bersangkutan," tandas Arsul.

        Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan yang dipimpin Djan Faridz ingin mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.

        "DPP PPP menyatakan sikap mempertimbangkan untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat," kata Djan Faridz dalam jumpa pers di Kantor DPP PPP, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2016).

        Jumpa pers ini dihadiri Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Ongen Sangadji. Namun, perwakilan partai pendukung Ahok-Djarot lainnya, yakni PDI-P, Golkar dan Nasdem tidak terlihat hadir. Djan mengatakan, pihaknya ingin minta izin terlebih dulu kepada Ahok untuk bergabung. Jika diizinkan, deklarasi akan dilakukan.

        "Kalau beliau sudah setuju baru kita deklarasi secara resmi," kata Djan.

        Djan menambahkan keputusan ini diambil berdasarkan rapat pleno DPP PPP tanggal 4 Oktober 2016. Keputusan ini juga sesuai Silaturahmi Nasional PPP digelar 6 Oktober 2016. Djan menegaskan, meski merupakan partai Islam, PPP tidak menentukan dukungan berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). PPP melihat dari kerja nyata Ahok-Djarot selama ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: