Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Upaya Pertamina Wujudkan BBM Satu Harga (1)

        Upaya Pertamina Wujudkan BBM Satu Harga (1) Kredit Foto: Antara/Indrayadi TH
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kebijakan BBM satu harga untuk membantu pertumbuhan ekonomi sekaligus memperbaiki kesejahteraan masyarakat serta keadilan sosial khususnya di Papua dan Papua Barat direspon cepat oleh PT Pertamina (Persero).

        PT Pertamina (Persero) melakukan pengembangan sembilan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di delapan kabupaten yang tersebar di Provinsi Papua dan Papua Barat sebagai salah satu upaya menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di wilayah tersebut.

        Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, mengatakan kegiatan itu sudah berjalan sejak Agustus hingga Oktober dan yang terakhir pada Oktober ini untuk Kabupaten Intan Jaya.

        Kendala utama dalam menyalurkan BBM di kedua provinsi itu adalah beratnya kondisi geografis, dan belum memadainya infrastruktur jalan darat untuk mencapai pelosok pedalaman.

        Dengan kondisi tersebut, rata-rata biaya distribusi bahan bakar di provinsi Papua dan Papua Barat berkisar dari Rp4.000 per liter hingga Rp29.000 per liter.

        Apabila penyalurannya mengalami gangguan, harga BBM yang dijual kepada masyarakat dari pengecer dapat mencapai Rp60.000 hingga Rp100.000 per liternya.

        Oleh karena itu, selain penguatan APMS, BUMN tersebut juga mengoperasikan pesawat pengangkut BBM Traktor Udara sebanyak satu unit di Papua dan satu unit di Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan pasokan bahan bakar.

        Pesawat Traktor Udara ini untuk mendistribusikan dari Kabupaten Timika ke Kabupaten Puncak, Tolikara, Membramo Tengah, Yalimu dan Kabupaten Intan Jaya.

        Sedangkan melalui sungai dan laut, diberikan untuk Kabupaten Nduga dan Membramo Raya. Sementara untuk Kabupaten Pegunungan Arfak didistribusikan melalui jalur darat dan ada satu unit Traktor Udara lagi yang beroperasi pada Desember 2016.?Seluruh Traktor Udara tersebut dioperasikan oleh anak perusahaan PT Pertamina, PT Pelita Air Service.

        Upaya ketiga yang dilakukan untuk menekan harga bahan bakar di pedalaman Papua yaitu meningkatkan kapasitas penampungan di APMS untuk menjaga ketahanan stok bahan bakar, baik di wilayah Pegunungan Tengah dan Kabupaten Jaya Wijaya.

        Dwi menjelaskan Pertamina juga memberlakukan subsidi silang untuk biaya distribusi dan transportasi di Papua dan Papua Barat sebesar Rp800 miliar per tahun.

        Dengan upaya tersebut, Pertamina dapat menjual BBM dengan harga Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150 per liter di tingkat penyalur atau APMS di Papua dan Papua Barat. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: