Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Pertemuan Fed, Wall Street Turun Tipis

        Jelang Pertemuan Fed, Wall Street Turun Tipis Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
        Warta Ekonomi, New York -

        Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB, 1/11/2016), setelah terombang-ambing antara keuntungan dan kerugian kecil, karena investor menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang dijadwalkan dimulai Selasa.

        Indeks Dow Jones Industrial Average turun 18,77 poin atau 0,10 persen menjadi ditutup pada 18.142,42. Indeks S&P 500 turun tipis 0,26 poin atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 2.126,15, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 0,97 poin atau 0,02 persen menjadi 5.189,13.

        Investor terus memantau pertemuan kebijakan Fed untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya. Para analis secara luas yakin bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan ini (November).

        Di sisi ekonomi, pendapatan pribadi AS meningkat 46,7 miliar dolar AS, atau 0,3 persen, pada September, gagal memenuhi konsensus pasar untuk kenaikan 0,4 persen, Departemen Perdagangan mengatakan pada Senin.

        "Enam bulan terakhir telah melihat pertumbuhan pendapatan dan konsumsi yang kuat, mendorong kemerosotan Q4/Q1 jauh ke masa lalu untuk memperbaiki fondasi bagi ekonomi AS, di mana sekitar dua pertiga dari pertumbuhan adalah belanja rumah tangga," kata Jay Morelock, ekonom di FTN Financial.

        Dalam berita perusahaan, saham Honda Motor Co. naik tipis 0,03 persen menjadi 29,83 dolar AS per saham, setelah perusahaan menaikkan perkiraan setahun penuh.

        Sementara itu, pemilihan AS juga dalam fokus. Direktur FBI James Comey mengatakan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen pada Jumat (28/10) bahwa badan tersebut sedang melakukan penyelidikan baru atas surat-surat elektronik (surel) terkait dengan calon Demokrat.

        Surel tersebut ditemukan selama penyelidikan terpisah yang melibatkan mantan anggota Kongres Anthony Weiner.

        Keunggulan Clinton atas rekannya dari Republik, Donald Trump, telah menyempit secara signifikan sejak berita tersebut muncul pada Jumat lalu (28/10), menurut jajak pendapat oleh RealClearPolitics. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: