Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perekonomian Jateng Capai 5,24 Persen

        Perekonomian Jateng Capai 5,24 Persen Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Semarang -

        Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dari awal tahun hingga triwulan III tahun 2016 mencapai 5,24 persen.

        Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Samiran mengatakan "Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jateng 5,24 persen. Sedangkan untuk ekonomi Jateng pada triwulan III tahun ini terhadap triwulan II tahun yang sama tumbuh sebesar 2,65 persen," katanya di Semarang, Senin (7/11/2016).

        Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 9,24 persen. Secara umum, beberapa momentum yang memberikan dampak pada pertumbuhan pada triwulan ini di antaranya momentum Lebaran Idul Fitri, Idul Adha, dan hari kemerdekaan Indonesia yang juga terjadi di triwulan III.

        "Selain itu, konsolidasi yang dilakukan oleh sejumlah partai politik juga memberikan dampak terhadap terjadinya pertumbuhan ekonomi ini," katanya.

        Perekonomian Jawa Tengah diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III tahun ini mencapai Rp283.850,38 miliar dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp217.943,73 miliar. Meski demikian ada perlambatan jika dibandingkan antara "q to q" triwulan III dengan triwulan II.

        Berdasarkan data BPS Jateng, untuk ekonomi secara "yoy" triwulan II 2016 dibandingkan periode sama tahun 2015 tumbuh 5,74 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi triwulan III 2016 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya melambat menjadi 5,06 persen.

        Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Jateng untuk triwulan III jika dibandingkan dengan triwulan sama tahun lalu lebih baik. Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun lalu sebesar 5,00 persen. Sementara itu, mengenai melambatnya pertumbuhan ekonomi tersebut salah satunya merupakan dampak dari melemahnya pertumbuhan ekonomi di beberapa negara di luar negeri.

        "Pelemahan ekonomi di beberapa negara mitra dagang Jawa Tengah berdampak pada ekonomi kita, salah satunya pelemahan ekonomi yang terjadi di Tiongkok," katanya.

        Melihat kondisi tersebut, pihaknya berharap Pemerintah mencari strategi agar pertumbuhan ekonomi di Jateng positif seperti halnya yang terjadi di Jawa Timur dan Jawa Barat. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Leli Nurhidayah

        Bagikan Artikel: