Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Phapros-Kementerian ESDM Kerja Sama Garap Proyek Green Chiller

        Phapros-Kementerian ESDM Kerja Sama Garap Proyek Green Chiller Kredit Foto: PT Phapros, Tbk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konservasi dan efisiensi energi dalam dunia industri bukanlah hal baru karena sudah masuk ke dalam peraturan pemerintah, sehingga semua perusahaan diharapkan bisa menerapkan program tersebut agar bisa meningkatkan ketahanan energi nasional dan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui penerapan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan.

        Dalam rangka mendukung upaya pemerintah menekan emisi gas buang, PT Phapros, Tbk sebagai salah satu perusahaan farmasi nasional sekaligus anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) berkomitmen untuk terus menerapkan program konservasi dan efisiensi energi agar lingkungan menjadi lebih baik.

        Salah satu upaya yang dilakukan Phapros untuk mendukung program pemerintah tersebut adalah dengan pemasangan Green Chiller pada fasilitas gedung produksi di pabrik Semarang. Green Chiller merupakan sistem pendingin berbasis hidrokarbon yang ramah lingkungan.

        ?Penggunaan hidrokarbon pada sistem pendingin tak hanya ramah lingkungan tapi juga bisa menurunkan pemakaian listrik, sehingga kami bisa menghemat energi sampai 20%,? jelas Direktur Utama PT Phapros, Tbk, Barokah Sri Utami di sela ? sela penanda tanganan kerjasama implementasi proyek Green Chiller pada fasilitas gedung produksi PT Phapros, Tbk di Jakarta, Kamis (24/11/2016).

        ?Kami juga menggandeng Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH untuk penerapan Green Chiller ini. Nantinya, akan ada pelatihan dan audit energi di lingkungan pabrik Phapros untuk memastikan program ini bisa berjalan dengan baik, dan keselamatan tetap terjaga? tambahnya.

        Direktur Konservasi Energi, Farida Zed juga menjelaskan bahwa implementasi Chiller berbasis refrigerant hidrokarbon dapat mengurangi impor refrigerant sintesis. Selain mengurangi impor, refrigerant hidrokarbon juga ramah lingkungan dan penggunaannya dapat mengurangi konsumsi energi pada sistem pendingin. ?Melibatkan peran serta sektor swasta, khususnya industri untuk menggunakan chiller dengan refrigerant hidrokarbon diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi,? jelas Farida.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: