Kabid Statistik Distribusi BPS Sumut, Bismark Saor Pardamean, mengatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sumatera Utara pada November 2016, NTP ?Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan 0,45 persen dibanding Oktober 2016, yaitu ?dari 101,28 menjadi 100,83.?
Terjadinya penurunan NTP pada November 2016 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian,"katanya kemarin.
Penurunan NTP November 2016 disebabkan oleh turunnya NTP pada semua Subsektor pertanian. NTP Subsektor Tanaman Pangan (padi ?dan ?palawija) turun sebesar 0,30 persen, NTP Subsektor Hortikultura turun sebesar 0,67 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar ?0,13 ?persen, NTP Subsekto.
"Sementara untuk peternakan juga turun 0,97 persen dan NTP Subsektor Perikanan mengalami ?penurunan sebesar ?0,32 ?persen,"ujarnya.
Selain itu, Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga ?beragam komoditas pertanian yang dihasilkan ?petani. Pada November 2016, ?It Provinsi Sumatera ?Utara mengalami kenaikan sebesar ?0,38 ?persen ?dibandingkan ?dengan ?It ?Oktober ?2016, yaitu dari ?127,97 menjadi 128,46 Kenaikan It terjadi pada empat subsektor yaitu subsektor tanaman ?pangan ?(padi & palawija) ?sebesar ?0,53 ?persen, ?subsektor hortikultura ?sebesar ?0,11 persen, subsektor ?tanaman perkebunan rakyat ?sebesar ?0,86 ?persen, ?dan ?subsektor perikanan sebesar 0,10 persen. Sementara subsektor ?peternakan mengalami ?penurunan sebesar ?0,34 ?persen.
"Indeks harga yang ?dibayar ?petani ?(Ib) ?pada ?November ?2016, ?mengalami ?kenaikan ?sebesar 0,83 ?persen ?dibandingkan ?dengan ?Ib ?Oktober ?2016, ?yaitu ?dari ?126,36 ?menjadi ?127,41. ?Kenaikan ?Ib ?terjadi ?pada seluruh ?subsektor, ?yaitu ?subsektor ?tanaman ?pangan ?sebesar ?0,83 ?persen, ?subsektor ?hortikultura ?sebesar ?sebesar 0,79 ?persen, ?subsektor ?tanaman ?perkebunan ?rakyat ?sebesar ?0,99 ?persen, ?subsektor ?peternakan ?sebesar ?0,64 ?persen, dan ?subsektor ?perikanan ?sebesar ?0,42 ?persen,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: