Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkop Siapkan 65 Kluster Pertanian Untuk Ketahanan Pangan

        Menkop Siapkan 65 Kluster Pertanian Untuk Ketahanan Pangan Kredit Foto: Kemenkop Dok
        Warta Ekonomi, Lumajang -

        Untuk turut mensukseskan program Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian Koperasi dan UKM menggulirkan program membangun 65 kluster pertanian di seluruh Indonesia. "Untuk tahap awal sebagai Pilot Project, sampai akhir Desember 2016 ini, kami akan membangun lima kluster pertanian di Sukabumi, Demak, Banyumas, Lampung, dan Lumajang. Masing-masing kluster akan mengelola lahan pertanian seluas 5000 hektar. Namun, untuk tahap awal dan percontohan cukup 1000 hektar", papar Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga saat meninjau Koperasi Holtikultura "Sri Lestari" di Dusun Gaptek, Kecamatan Pesirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (10/12/2016).?

        Program kluster pertanian tersebut akan mengembangkan tujuh komoditas utama dan unggulan dalam ketahanan pangan. Diantaranya, beras, cabai, bawang merah, tebu, kedelai, jagung, dan sapi.

        Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Puspayoga yang didampingi Bupati Lumajang KH As'ad ingin melihat langsung kesiapan koperasi tersebut dalam program 65 kluster pertanian untuk ketahanan pangan di Indonesia.? "Program ini bekerjasama dengan Pertamina melalui dana PKBL (program kemitraan dan bina lingkungan). Selain untuk ketahanan pangan, program kluster pertanian ini juga bertujuan ke depannya untuk mengurangi impor pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani", kata Menkop.

        ?Puspayoga pun mencontohkan program tersebut yang sudah berjalan di Sukabumi. Di Sukabumi, dengan lahan pertanian seluas 1000 hektar dikelola 2400 petani. "Di sana, para petani terdiri dari 120 kelompok Tani yang kemudian mereka mendirikan koperasi. Program kluster pertanian yang dibiayai dana PKBL Pertamina itu bekerjasama dengan koperasi dalam hal pengadaan bibit, pupuk, dan sebagainya. Selain itu, di luar ongkos produksi, masing-masing petani mendapat gajih perbulan sebesar Rp2,2 juta", kata Menkop.

        Puspayoga menambahkan, untuk Demak saat ini luas lahannya sudah mencapai 200 hektar, dan diharapkan dalam empat bulan ke depan sudah mencapai 1000 hektar. Sedangkan Banyumas, lahan pertanian untuk program Kluster Pertanian ini sudah hampir mencapai 1000. "Mudah-mudahan Kabupaten Lumajang siap menyiapkan 1000 hektar untuk kluster pertanian. Minggu depan saya akan datang ke Lampung dengan tujuan yang sama. Bila lima percontohan kluster pertanian ini berjalan lancar, maka berikutnya kita akan membangun 60 kluster pertanian di wilayah lain", imbuh dia.

        ?Menkop meyakini bahwa program strategis ini bisa memotong jalur rentenir di kalangan petani di Indonesia. Pasalnya, dari masa tanam, panen, hingga pasca panen, semuanya bekerjasama dengan koperasi. "Bibit dan pupuk beli dari koperasi, saat panen juga dibeli koperasi. Jadi, bakal tak ada lagi celah untuk masuknya rentenir ke petani", tegas Puspayoga.

        Di akhir dialog dengan pengurus dan anggota Koperasi Holtikultura 'Sri Lestari', Menteri Puspayoga mempersilakan pihak koperasi berkunjung ke Sukabumi untuk mempelajari program tersebut. Bahkan, Bupati Lumajang menantang kesiapan koperasi Sri Lestari dalam turut serta di program 65 Kluster Pertanian tersebut. "Kami siap dengan 1000 hektar lahan pertanian", pungkas Imam Suwoko, sang ketua koperasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: