Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Kembangkan Interkoneksi dan Interoperabilitas Sistem Pembayaran

        BI Kembangkan Interkoneksi dan Interoperabilitas Sistem Pembayaran Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) berkomitmen mendorong integrasi nasional sistem pembayaran atau National Payment Gateway (NPG) sebagai langkah untuk mengembangkan interkoneksi dan interoperabilitas sistem pembayaran di Indonesia

        "Dengan adanya NPG, masyarakat dapat melaksanakan transaksi nontunai dalam negeri dari bank manapun, menggunakan instrumen dan saluran apapun secara efisien," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo usai menyaksikan penandatanganan Nota Kesepehaman, di Jakarta, Rabu (21/12/2016).

        Nota kesepahaman ditandatangani oleh empat bank yang bertindak sebagai acquirer dan mewakili 75 persen transaksi debit dalam negeri yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, BCA dan tiga prinsipal nasional yang bertindak sebagai switching yaitu Artajasa Pembayaran Elektronis, Alto Network, dan Rintis Sejahtera. Nota Kesepahaman merupakan bentuk komitmen industri untuk mendukung rencana implementasi NPG yang telah disusun oleh BI.

        Pengembangan NPG di Indonesia, lanjut Agus, ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam sistem pembayaran, dengan memperhatikan kepentingan nasional. NPG diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada sistem pembayaran di Indonesia saat ini.

        Pertama, infrastruktur sistem pembayaran yang masih belum efisien, karena keterbatasan interkoneksi dan interoperabilitas antar prinsipal. Kedua, risiko keamanan yang muncul seiring pengelolaan keamanan data transaksi yang dilakukan secara bilateral antar prinsipal. Ketiga, pemrosesan transaksi debit domestik yang belum sepenuhnya dilakukan di dalam negeri.

        "Penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini merupakan suatu langkah untuk mewujudkan NPG di Indonesia. Infrastruktur yang saling terhubung nantinya akan siap melayani pemrosesan transaksi domestik dengan menggunakan berbagai instrumen, dimulai dari ATM/debit, diikuti dengan uang elektonik,kartu kredit, dan pembayaran transaksi daring atau?online," jelas dia.

        Dirinya menambahkan, NPG dapat memperluas akses dan penerimaan masyarakat terhadap transaksi nontunai, yang mendorong Gerakan Nasional Non Tunai serta keuangan inklusif di masyarakat. Selain itu, NPG dapat mendukung peningkatan jumlah penerbit, instrumen, dan layanan sistem pembayaran ritel domestik yang inovatif.?

        "Pada gilirannya, NPG diharapkan dapat meningkatkan ketahanan, kemandirian, dan meningkatkan daya saing industri sistem pembayaran nasional," pungkas Agus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: