Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BSM Gandeng Pemprov Sumut Sasar Pembiayaan Ritel

        BSM Gandeng Pemprov Sumut Sasar Pembiayaan Ritel Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Medan -

        Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani perjanjian nota kesepahaman (memorantum of understanding/MOU) dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Penandatanganan dilakukan oleh Group Head Pawning BSM Dian Faqihdien Suzabar (Difa) dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi di Kantor Gubernur Sumut.

        Melalui nota kesepahaman tersebut, BSM dan Pemprov Sumut bersepakat untuk bekerja sama dalam penggunaan jasa dan produk keuangan syariah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut.

        Penandatanganan nota kesepahaman tersebut berkaitan dengan fokus BSM pada segmen ritel dan juga status BSM sebagai bank pembayar gaji PNS atau Bank BO II sehingga PNS yang menghendaki gajinya dibayarkan melalui bank syariah bisa melalui BSM.

        BSM menawarkan produk dan jasa khususnya pembiayaan terkait umrah dan haji serta cicil dan gadai emas bagi pegawai negeri di lingkungan Provinsi Sumut. Produk gadai dan cicil emas bisa digunakan untuk kebutuhan dana mendesak dan investasi, sementara pemasaran produk haji dan umrah sejalan dengan meningkatnya animo masyarakat untuk beribadah ke tanah suci.

        Sebelumnya dalam hal serupa BSM juga sudah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan serta lembaga pemerintah lainnya. Sejalan dengan fokus di segmen ritel, BSM memiliki lima produk unggulan yakni Tabungan dan Tabungan Mabrur Junior, Pembiayaan Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Griya (KPR), Pembiayaan Mikro, dan Pembiayaan pensiun.

        "Saat ini BSM masih merupakan bank syariah dengan pangsa pasar terbesar dengan kisaran 24-27% untuk sisi aset, dana, serta pembiayaan," jelas Difa di Medan, Kamis (12/1/2017).

        Hingga November 2016, aset BSM telah mencapai Rp77,4 triliun; pembiayaan Rp54 triliun; dan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp68,1 triliun. Lebih jauh, Difa menyampaikan untuk Provinsi Sumatera Utara kinerja BSM mencatatkan perolehan dana pihak ketiga Rp2,87 triliun; pembiayaan Rp2,04 triliun, dan aset sebesar Rp2,98 triliun.

        Di Provinsi Sumatera Utara, BSM memiliki tiga area, yaitu Area Medan Ahmad Yani, Area Medan Gajah Mada, dan Area Pematang Siantar dengan total outlet sejumlah 49 outlet.

        "Kami berharap penandatanganan MoU ini dapat segera disusul perjanjian kerja sama sehingga kami segera dapat men-support kebutuhan perbankan syariah jajaran Pemrov Sumut," tutup Difa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: