Persatuan perusahaan pengembang (REI) Riau memperkuat kerjasama dengan PT PLN membantu percepatan penerangan listrik bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa segera menempati rumah yang mereka beli secara mencicil itu.
"Ketika pembangunan fisik rumah kredit melalui program KPR itu selesai tentunya harus segera ditempati, jika penerangan listrik tidak ada, maka menjadi beban berat bagi pemilik rumah karena selain membayar kredit mereka juga harus membayar kontrakan," kata Ketua DPD REI Riau, Amran Tambi, di Pekanbaru, Kamis (26/1/2017).
Menurut dia, kerjasama akan dikokohkan dengan sejumlah item kesepakatan menyusul seminggu ke depan draft kerjasama tersebut akan diselesaikan oleh tim penyusun dari PT PLN (Persero) dan REI.
Ia mengatakan, PT PLN (Persero) berencana akan membantu penyediaan penerangan listrik bagi 8.000 unit rumah pada tahun 2017, akan tetapi REI sendiri akan mengupayakan tersedianya sarana penerangan untuk 12 ribu unit rumah.
"Target tersedianya sarana penerangan untuk 12 ribu unit rumah tahun 2017 optimistis tercapai apalagi pengesahan RT RW Riau bakal selesai awal tahun 2017,"katanya.
Real Estate Indonesia (REI) Riau optimistis mampu mencapai target membangun 10.000 rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun 2017.
Selain itu realisasi penjualan rumah MBR sepanjang tahun 2016 tercapai 100 persen atau sudah terjual sebanyak 8.000 unit rumah.
"Artinya, katanya, ekonomi Riau masih stabil. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan minat masyarakat pada sektor properti tersebut,"katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil