Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Revitalisasi KA Jakarta-Surabaya Dimungkinkan Jadi Kereta Cepat

        Revitalisasi KA Jakarta-Surabaya Dimungkinkan Jadi Kereta Cepat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Proyek revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Surabaya yang awalnya hanya kecepatan medium dimungkinkan akan ditingkatkan menjadi kereta cepat apabila jalur yang dibangun secara layang.

        Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai pelantikan Kepala Basarnas di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (1/2/2017) mengatakan menuturkan opsi tersebut ditawarkan karena saat ini untuk pengerjaan proyek jalur KA dengan kecepatan menengah tersebut masih terkendala banyaknya perlintasan sebidang hingga jumlahnya mencapai 1.000 lintasan sepanjang Jakarta-Surabaya.

        Ia mengatakan kereta kecepatan menengah harus membuat jalur ganda, menghilangkan perlintasan sebidang, dan aliran aliran listrik. Karena itu, ia mengatakan pemerintah memberikan kesempatan kepada Jepang sebagai investor untuk mengkaji kemungkinan perubahan tersebut.

        "Jadi gini, idenya Bapak Presiden itu, makanya diberikan kesempatan kepada Jepang untuk memberikan proposal, Pak Presiden ingin tahu kalau 'medium speed' atau 'high speed' itu bagaimana," katanya. Budi menjelaskan hal itu perlu dikaji lebih rinci karena merupakan proyek infrastruktur transportasi jangka panjang.

        Terkait membengkaknya investasi karena diperkirakan akan memakan biaya dua kali lipat apabila dibangun secara layang, ia mengatakan diupayakan akan menggandeng pihak swasta. "Dari pembahasan dengan Menko Maritim memang ada hal yang mesti dari APBN karena beberapa aset-aset yang milik negara, tapi ada juga yang di atasnya swasta, jadi kombinasi," katanya.

        Dia menyebutkan prakiraan investasi untuk kereta kecepatan menangah Jakarta-Surabaya yaitu Rp80 triliun. Namun, Budi masih menunggu proposal dari pihak Jepang terkait usulan tersebut dan masih dikaji oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

        Ia menambahkan apabila dimungkinkan menjadi jalur kereta cepat, maka kecepatannya akan meningkat tidak hanya 160 kilometer perjam, tetapi menjadi 350 kilometer per jam. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: