Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Serikat Karyawan Telkom Siap Awasi Keberadaan TKA di Indonesia

        Serikat Karyawan Telkom Siap Awasi Keberadaan TKA di Indonesia Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Serikat Karyawan (Sekar) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berkomitmen untuk turut mengawasi keberadaan tenaga kerja asing (TKA) yang berada di Indonesia, khususnya di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN).

        Ketua Umum Sekar Telkom Asep Mulyana mendesak perusahaan BUMN untuk selalu mengutamakan pekerja asal Indonesia atau lokal. Sekar Telkom pun akan turut mengawasi dan membatasi keberadaan TKA di BUMN sektor lain seperti di perbankan.

        "Tentu yang namanya BUMN itu lebih mengutamakan warga negara Indonesia. Terutama, di lingkungan BUMN pekerja asing ini lebih diawasi karena di beberapa serikat pekerja itu terjadi misalnya ada pekerja asing di BUMN setidaknya kita batasi di BUMN," katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (6/3/2017).

        Upaya pembatasan TKA, dikatakan Asep, biasanya pada proses professional hire (prohire) dilakuan perjanjian kerja. Hal ini akan berdampak pada pembatasan TKA yang ada di BUMN. Sekar Telkom akan mengawasi dengan ketat prohire tersebut.

        "Kita memastikan dari awal akan merekrut tenaga kerja Indonesia, termasuk dalam prohire harus kita waspadai bisa jadi pekerjanya orang asing. Kita jaga agar prohire pun tetap pekerja Indonesia," tegasnya.

        Asep memastikan bahwa sampai saat ini di tubuh Telkom tidak ditemukan pekerja asing. Sementara untuk pembangunan tower Telkom, lanjutnya, tetap menggunakan pekerja asal Indonesia, meskipun provider-nya berasal dari luar negeri seperti Huawei. Bahkan, pekerja lokal dilibatkan dalam pembangunan BTS di beberapa daerah terpencil.

        "Selama ini yang kita pantau tetap pekerja asal Indonesia," ungkapnya

        Asep menilai kedatangan tenaga asing di Indonesia belum menjadikan sebah ancaman. Namun pengawasan yang ketat akan terus dilakukan.

        "Kalau sampai sekarang sih belum, tapi tetap kita jaga siapa tahu ke depannya jadi ancaman juga, BUMN sampai saat ini aman dari ancaman tenaga kerja asing," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: