Brazil Alami Resesi Ekonomi Terburuk Sepanjang Sejarah

Perekonomian Brazil telah berada dalam resesi selama dua tahun. Ini merupakan resesi ekonomi terburuk sepanjang sejarah negara tersebut. Mengutip BBC di Jakarta, Selasa (13/3/2017), pertumbuhan ekonomi Brazil berkontraksi sebesar 3,6 persen di tahun 2016, yang berarti 8 persen lebih rendah dibandingkan pada Desember 2014.

Negara ini terpukul oleh jatuhnya harga komoditas dan krisis politik internal yang telah merusak kepercayaan investor. Meski begitu, para analis percaya bahwa ekonomi akan bangkit mulai saat ini.

Kemerosotan ekonomi Brazil dalam dua tahun terakhir membuat jumlah pengangguran meningkat sebesar 76 persen menjadi 12,9 juta, dengan rata-rata bertambah 12,6 persen. Brazil sendiri dulunya pernah menjadi ekonomi dengan pertumbuhan paling cepat di dunia, termasuk dalam kelompok 'BRICS' yang dianggap oleh banyak investor memiliki potensi pertumbuhan terbaik di dunia.

Ekspor utama Brazil termasuk di antaranya minyak, kedelai, dan logam sempat berjaya. Namun, perlambatan ekonomi China membuat permintaan komoditas dari mereka menurun serta harga juga lebih rendah.

Faktor hambatan lainnya adalah korupsi yang telah melanda Brazil bahkan hingga melibatkan petinggi negeri tersebut. Presiden Dilma Roussef secara ilegal telah memanipulasi anggaran pemerintah yang melibatkan beberapa perusahaan milik negara terbesar dan paling terkenal di Brazil.

Selain itu, resesi terjadi saat Roussef menerapkan kebijakan stimulus yang banyak memakan anggaran, kemudian ada kenaikan pajak dan suku bunga acuan yang dilakukan. Kebijakan Rousseff ini menurunkan popularitasnya, hingga menimbulkan aksi demonstrasi di jalan meminta Rousseff diturunkan.

Hancurnya perekonomian Brazil ini disebabkan oleh krisis politik yang terjadi, tingginya inflasi, dan jatuhnya harga komoditas yang menjadi andalan ekspor negara tersebut. Brazil merupakan negara dengan perekonomian terbesar nomor 7 di dunia.