Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Michel Temer Jadi Presiden Baru Brasil

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Presiden interim Brasil, Michel Temer memulai pemerintahan barunya pada hari Jumat (13/5/2016) setelah Senat Brasil memutuskan untuk memakzulkan Presiden Dilma Rousseff, setelah sidang semalam suntuk dengan perbandingan 55 suara mendukung dan 22 menolak. Sidang tersebut akan membekukan sementara jabatan presiden Rousseff selama 180 hari.

Sementara itu ratusan pendukung Dilma Rousseff melanjutkan demonstrasi dan para pemimpin regional mencela keputusan senat untuk pemakzulan itu sebagai kudeta.

Mantan wakil presiden itu membentuk kabinet yang ramah bisnis hanya beberapa jam setelah para senator menggeser sementara Dilma Rousseff karena dugaan korupsi. Pemerintahan Temer dihadapkan pada tantangan besar untuk menarik negara itu keluar dari resesi yang dalam dan mereformasi sistem pensiun.

"Kita harus secara signifikan meningkatkan kondisi bisnis bagi sektor swasta dan menyeimbangkan anggaran pemerintah," kata Temer, 75 tahun, dalam pernyataan pertamanya sebagai pemimpin Brasil, seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah, pemerintahan Temer tidak menyertakan kulit hitam dan perempuan dalam susunan kabinetnya. Hal tersebut menimbulkan kecaman di negara yang  memiliki beragam etnis tersebut.

"Memalukan bahwa sebagian besar kabinet pilihan Temer adalah orang kulit putih yang sudah tua," kata Sergio Pracia, seorang ilmuwan politik, kepada harian New York Times.

Mahkamah Agung Brasil menolak permohonan Presiden Dilma Rousseff pada menit-menit terakhir untuk menghentikan proses pemakzulan terhadapnya. Roussef mengatakan lawan-lawan politiknya, termasuk Wakil Presiden Temer, yang juga sedang diselidiki karena kasus korupsi, berupaya melakukan kudeta.

Keputusan tersebut memicu kemarahan pendukung Rousseff. Pendukung presiden Brasil Dilma Rousseff membakar barikade dan menutup jalan-jalan di berbagai tempat untuk memprotes langkah pemakzulan terhadap Rousseff. Demonstran memblokade akses ke jalan-jalan utama di kota terbesar Brasil, Sao Paulo, sehingga menyebabkan kemacetan parah. Penutupan jalan menimbulkan gangguan di semua negara bagian di Brasil.

Protes anti-pemakzulan tersebut dikoordinir oleh organisasi payung sayap kiri, Front Populer Brasil, yang berjanji untuk melanjutkan taktik aksi langsung mereka.

"Kami akan berjuang di manapun untuk mempertahankan demokrasi. Brasil katakan tidak pada kudeta!" tulis mereka lewat pesan Facebook.

Polisi menggunakan semprotan cabe untuk menghadang para pendukung Rousseff yang melemparkan suar ke arah mereka. Pagar besi didirikan untuk memisahkan massa pendukung Rousseff dari sekitar 6.000 pendukung pemakzulan. Beberapa demonstran diangkut pergi oleh petugas penyelamat setelah menghirup asap semprotan cabe. Satu ditangkap karena menyulut kekerasan.

Sebelumnya Presiden Rousseff sudah berjanji untuk terus bertahan sampai akhir melawan pemakzulan terhadapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: