Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2 Jurus Bulog Sulselbar Jaga Harga Pangan Jelang Ramadan

        2 Jurus Bulog Sulselbar Jaga Harga Pangan Jelang Ramadan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Kepala Divisi Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Dindin Syamsuddin mengaku pihaknya terus berusaha menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan suci Ramadan. Bulog menyiapkan dua jurus guna memastikan tidak ada gejolak harga pangan. "Untuk saat ini, setidaknya ada tiga komoditas yang dipastikan aman yakni beras, gula pasir dan minyak goreng," kata Dindin, kepada Warta Ekonomi, Selasa, (18/4/2017) lalu.
        Jurus pertama Bulog Sulselbar, menurut Dindin, pihaknya menyiapkan operasi pasar atau pasar murah di sejumlah tempat dalam waktu dekat. Pelaksanaan pasar murah dilaksanakan dengan menggandeng pelbagai pihak. Untuk saat ini, pihak dinas perdagangan setempat telah melakukan koordinasi dengan Bulog Sulselbar. "Kami sudah gelar dua kali rapat dan pada intinya siap melakukan operasi pasar mengingat stok pangan cukup banyak," tutur dia.
        Dindin menuturkan pihaknya juga membuka kesempatan bagi pihak lain di luar instansi pemerintah yang ingin melaksanakan pasar murah. Toh, pelaksanaan pasar murah demi kepentingan umum dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan. "Bulog Sulselbar terbuka kepada pihak manapun. Silahkan, siapa yang mau melaksanakan operasi pasar, kami siapkan komoditas pangannya," ucap mantan Kepala Divre Bulog Lampung tersebut.?
        Jurus kedua Bulog Sulselbar berupa optimalisasi program Rumah Pangan Kita (RPK). Hingga April, pihaknya telah membentuk lebih dari 600 RPK. Kebanyakan diakuinya tersebar di Kota Makassar. Melalui RPK, Dindin optimistis harga pangan semakin terkendali. Musababnya, ruang bagi pelaku pasar yang ingin menaikkan harga pangan akan semakin sempit. Pasalnya, RPK hadir dengan harga pangan murah dan terjangkau.?
        Menurut Dindin, keberadaan RPK memang tidak sekadar untuk pengendalian harga di pasar, melainkan juga memberdayakan masyarakat serta mengurangi pengangguran. Bulog Sulselbar mendorong masyarakat yang ingin berwiraswasta untuk ikut dalam RPK. Toh, persyaratannya mudah dan modal yang dibutuhkan tidak besar. "Cukup dengan surat keterangan dari kelurahan dan dana sekitar Rp2 juta sudah bisa," ucapnya.
        Untuk saat ini, Bulog Sulselbar sebatas menyuplai tiga komoditas pangan untuk RPK. Di antaranya beras, gula pasir dan minyak goreng. Harga jual ke agen RPK dipastikannya di bawah harga pasar. "Kami berikan margin yang pastinya mendapatkan untung. Bulog Sulselbar sendiri menargetkan pendirian sekitar 2.300 RPK pada 2017," tutur Dindin.
        Untuk mengejar target 2.300 RPK, Bulog Sulselbar mengoptimalkan karyawannya yang berjumlah ratusan dalam pembinaan. Dindin juga ikut memberdayakan satpam maupun petugas kebersihan di lingkungannya. Tak hanya itu, bos Bulog Sulselbar itu mendorong istri para anak buahnya untuk mendirikan rumah pangan mengingat modalnya tidak seberapa. ?
        Dindin menegaskan manfaat RPK sangat besar. Keberadaan RPK telah terbukti membuat pangan, khususnya beras, minyak dan gula pasir akan lebih mudah dan murah diperoleh. Bila RPK telah tersedia secara merata di setiap sudut kota hingga desa, pemerintah tidak perlu lagi melakukan operasi pasar dalam mengendalikan harga pangan.
        "Tidak lagi harus jauh ke pasar hanya untuk membeli satu atau dua jenis kebutuhan pokok. Kelebihan RPK yakni selain lebih mudah dijangkau, harganya pun lebih bersaing untuk bisa memastikan harga pangan stabil di pasaran. Kalau nantinya sudah banyak RPK, maka tidak perlu lagi dilakukan operasi pasar," pungkas Dindin.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: