Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Artharindo mengaku telah menyalurkan kredit sekitar Rp192 miliar di Maret tahun ini. Capaian itu meningkat 3,78% dari realisasi kredit di tahun lalu yang sebesar Rp185 miliar.
Direktur Utama BPR Artharindo Budi Sundjaja mengatakan capaian tersebut sejalan dengan perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang juga meningkat ke angka Rp300 miliar. Meningkat 11,11% dari perolehan DPK di Desember 2016 yang sebesar Rp270 miliar.
"Turunnya suku bunga akan menjadi salah satu faktor pendorong kinerja perusahaan di tahun ini," katanya kepada Warta Ekonomi?di Jakarta, akhir pekan lalu.
Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Februari tahun ini penyaluran kredit yang dilakukan oleh BPR sudah mencapai Rp82,86 triliun, meningkat 9,77% dari periode yang sama tahun lalu Rp75,48 triliun. Perolehan tersebut sejalan dengan perolehan DPK BPR yang juga tercatat naik 11,36% menjadi Rp76,54 triliun dari perolehan sebelumnya Rp68,73 triliun.
Pertumbuhan kredit BPR sayangnya juga dibarengi dengan peningkatan jumlah kredit bermasalah. Per Februari tahun ini jumlah kredit yang masuk dalam kategori bermasalah mencapai Rp5,47 triliun melonjak dari jumlah kredit bermasalah di Februari tahun lalu Rp4,69 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo