Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mobilitas Meningkat pada Nataru, Kemenko Infra Perkuat Kolaborasi Mitigasi Cuaca Ekstrem

Mobilitas Meningkat pada Nataru, Kemenko Infra Perkuat Kolaborasi Mitigasi Cuaca Ekstrem Kredit Foto: Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra) memperkuat sinergi dalam upaya mitigasi cuaca ekstrem menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Penguatan sinergi tersebut dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang difokuskan pada penguatan sistem peringatan dini berbasis data dan sains, serta peningkatan koordinasi lintas pemangku kepentingan guna menjamin perjalanan masyarakat yang aman, nyaman, dan lancar di seluruh moda transportasi nasional.

Baca Juga: Kemenko Infra Percepat Pemulihan Wilayah Terdampak dan Pastikan Kebutuhan Terpenuhi

Menteri Koordinator Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pusat BMKG, Jakarta, Minggu (22/12/2025).

Pada kesempatan ini, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa sejumlah fenomena atmosfer aktif secara bersamaan pada periode Nataru kali ini. Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer, hingga fenomena La Nina Lemah dan IOD Negatif diprakirakan akan meningkatkan potensi curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Menko AHY pun menegaskan kesiapan pemerintah menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat pada masa Nataru dengan memastikan seluruh moda transportasi beroperasi secara optimal, sekaligus mengantisipasi risiko cuaca ekstrem secara terkoordinasi.

Menko AHY menekankan bahwa pengelolaan arus Nataru tidak dapat dilakukan secara sektoral, melainkan membutuhkan orkestrasi lintas kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan, dengan BMKG sebagai pilar utama penyedia informasi cuaca dan mitigasi risiko.

“Terkait dengan Nataru, saya berharap kita semua memiliki koordinasi yang ketat. Posko-posko telah didirikan oleh Kementerian Perhubungan dan juga oleh para pemangku kepentingan lainnya. Tentunya di bandara, pelabuhan, besok saya juga akan mengecek stasiun kereta api dan terminal-terminal bus. Transportasi multimoda ini harus kita kawal bersama-sama. Kita memprediksi akan terjadi peningkatan perjalanan di masa Nataru. Mudah-mudahan cuacanya baik, dan kalau pun kurang baik, ada caranya, ada operasinya, termasuk operasi modifikasi cuaca,” ujar Menko AHY, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Jumat (26/12).

Lebih lanjut, Menko AHY menyampaikan bahwa pengalaman pemerintah dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan bahwa faktor cuaca menjadi variabel kunci sejak fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi. Oleh karena itu, pendekatan kebijakan yang bersifat rutin dan tidak adaptif dinilai sudah tidak relevan di tengah meningkatnya intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem.

“Kita sekarang fokus juga untuk memastikan perjalanan masyarakat, sekali lagi di masa Nataru ini, berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa titik yang tadi kita antisipasi dengan waktu-waktu yang sudah diprediksi sejak hari ini. Mudah-mudahan ini menjadi langkah-langkah mitigasi yang baik dan bisa diantisipasi oleh semua stakeholders,” ungkapnya.

Menko AHY juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi jalur-jalur dengan tingkat mobilitas tinggi, baik di Pulau Jawa, lintas antarpulau, maupun pergerakan menuju kawasan Indonesia bagian timur. Antisipasi dilakukan tidak hanya dari sisi transportasi, tetapi juga kesiapan infrastruktur dasar untuk merespons potensi bencana.

“Saya juga sudah mendapatkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum bahwa telah disiapkan alat-alat berat dan titik-titik distribusi material yang siap untuk segera digunakan atau dideploy ke lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak bencana, baik karena longsor, banjir, maupun kejadian lainnya. Ini sudah standby, dan mudah-mudahan informasi yang cepat bisa membuat penanganan di lapangan menjadi lebih taktis dan efektif,” terang Menko AHY.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: