Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertumbuhan Kredit Perbankan Tak Sekencang yang Diperkirakan

        Pertumbuhan Kredit Perbankan Tak Sekencang yang Diperkirakan Kredit Foto: Mandiri Tunas Finance (MTF)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tim Ekonom Grup PT. Bank Mandiri Persero Tbk menilai pertumbuhan kredit industri perbankan pada tahun ini tidak akan mencapai proyeksi awal sebesar 13,5 persen (year on year/yoy), namun lebih moderat di 10-12 persen (yoy). Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan realisasi pertumbuan kredit perbankan hingga Mei 2017 memang belum sekencang yang diperkirakan.

        "Akibat realisasi kredit hingga saat ini pula, mungkin hanya beberapa bank yang dapat menyentuh pertumbuhan kredit hingga 13 persen, secara industri kami lihat lebih ke 10-12 persen," kata Andry di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

        Andry menilai perbankan yang pulih lebih cepat dan menjalankan intermediasi secara kencang adalah entitas perbankan yang mampu membenahi masalah rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dan menyusutkan biaya pencadangan.

        Per April 2017, menurut data Bank Indonesia, kredit perbankan tumbuh 9,4 persen (yoy), namun bank sentral optimistis di akhir semester I 2017, kredit perbankan dapat tumbuh digit melebihi 10 persen. Sedangkan NPL industri perbankan sebesar 3,07 persen (gross) per April 2017. Dia mengaku sejalan dengan proyeksi BI bahwa di akhir tahun pertumbuhan kredit berada di rentang 10-12 persen. Namun, kualitas kredit masih menjadi tantangan tahun ini. Andry melihat rasio kredit bermasalah atau NPL masih bertengger di level tiga persen.

        Selain tantangan NPL, pihaknya melihat masalah likuiditas masih akan membayangi perbankan. Dia melihat pasar keuangan Indonesia belum terdiverisifikasi, sehingga ketika tekanan global menerpa pasar dalam negeri, maka perbankan akan sulit mencari sumber alternatif untuk likuiditas. Hal yang menarik, kata Andry, pada tahun ini, perbankan tidak akan terlalu ambisius untuk mengeruk pendapatan dari pertumbuhan kredit. Perbankan, tambahnya, akan berlomba untuk mencari pendapatan lebih banyak dari pendapatan berbasis komisi (fee based income).

        "Bisnis transaksi perbankan juga akan semakin terdorong tahun ini," ujar dia. (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: