Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Siap Layani Kebutuhan Uang Tunai Selama Ramadan

        BI Siap Layani Kebutuhan Uang Tunai Selama Ramadan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang Idul Fitri 2017, Bank Indonesia memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat akan uang kartal, sesuai pola musiman. Peningkatan kebutuhan antara lain terkait meningkatnya pertumbuhan ekonomi, pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR), libur panjang serta kebutuhan lainnya terkait Idul Fitri.

        "Kita mmperkirakan bahwa selama ramadan dan menjelang Idul Fitri penarikan uang akan tinggi. Seluruh kantor perwakilan dan kas kita sediakan jumlahnya Rp167 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun lalu yang jumlahnya Rp146 triliun," ujar Deputi Gubernur BI Sugeng di gedung BI, Jakarta, Jumat (2/6/2017).

        Sementara mengenai geografisnya, Sugeng mengatakan, polanya hampir sama dengan tahun lalu dimana kebutuhan uang kartal paling tinggi terjadi di pulau Jawa.

        "Jadi unsur utama yang mendominasi tingginya kebutuhan uang kartal ialah faktor eko daerah tersebut. Jakarta mencapai 25,5% (dari total jumlah uang yang disediakan), pulau Jawa diluar Jakarta itu 34,6%. Kalau digabungkan hampir sama dengan proporsi kontribusi ekonomi Jawa yakni 58%," jelasnya.

        Oleh sebab itu, mengantisipasi hal tersebut, BI terus memastikan tersedianya uang tunai dalam berbagai pecahan, antara lain dengan menyediakan layanan kas untuk masyarakat, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BI juga telah meningkatkan persediaan uang kartal di seluruh wilayah Indonesia, baik di Kantor Perwakilan BI di daerah maupun kantor perbankan.

        "Mengenai syaratnya untuk di kantor-kantor BI akan dimintakan identitas supaya kita bisa melayani lebih banyak lagi masyarakat. Kita catat, jadi kalau orang sudah nukar sekali pd hari itu dia pndah ke bank lain sudah tidak bisa. Sekarang jumlahnya masih sprti yang dulu jumlahnya satu orang Rp3,7 juta," tandas Sugeng.

        Agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, masyarakat diimbau untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI. Masyarakat juga diharapkan berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat ? Diraba ? Diterawang).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: