Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mesin Uang Suleyman Kerimov

        Mesin Uang Suleyman Kerimov Kredit Foto: Warta Ekonomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Suleyman Kerimov memulai kariernya sebagai akuntan di Eltav Electrical Plant Russia hingga meraih posisi direktur. Kariernya terus melaju hingga membuatnya ditunjuk sebagai kepala perusahaan perdagangan dan perbankan Soyuz-Finans. Pada 1997, dia telah memiliki 50% saham Vnukovo Airlines sekaligus membeli saham dari partnernya sendiri. Dia juga dikenal sebagai pemilik klub sepak bola Rusia, Anzhi Makhachkala, yang dibelinya tahun 2011.

        Mengutip Forbes, Suleyman Kerimov merupakan seorang ekonom yang terlatih. Dia membuat karier dengan berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang menderita kerugian. Pasca jatuhnya Uni Soviet pada 1991, banyak perusahaan milik pemerintah yang diprivatisasi. Kondisi ini kemudian melahirkan miliuner-miliuner muda Rusia, yang mengakuisisi aset-aset pemerintah di sektor logam, pertambangan, dan keuangan.

        Laki-laki asal Dagestan ini banyak berinvestasi di sistem keuangan barat, sahamnya tersebar dari berbagai perusahaan di Rusia, Eropa, sampai Amerika Serikat. Usahanya membentang daratan Rusia, mulai dari jasa investasi, perbankan, properti, gas, hingga pertambangan dan kimia. Gurita bisnis membuat namanya masuk dalam daftar orang kaya versi Forbes. Tahun ini dia berada di peringkat 226 dengan total kekayaan bersih US$6,5 miliar. Pada tahun 2011, kekayaannya sempat mencapai US$7,8 miliar dan menempatkannya di peringkat 118.

        Salah satu mesin uang yang mendatangkan kekayaan berlimpah adalah penjualan saham-saham blue chip miliknya. Kerimov memborong saham perusahaan milik Pemerintah Rusia yang tergolong blue chip, seperti Gazprom dan Sberbank pada 2003 yang ketika itu harganya tidak begitu mahal. Saham-saham itu dipecah ke beberapa portofolio dan ditanam kembali di institusi keuangan Eropa Barat.

        Sebelum krisis finansial pada tahun 2008, dia menjual hampir semua aset Rusia-nya, termasuk saham raksasa energi Gazprom dan sebuah pembangunan perumahan besar-besaran di pinggiran Kota Moskow. Kerimov meminjam banyak untuk membeli saham di Morgan Stanley, Goldman Sachs, Deutsche Bank, dan lain-lain.

        Kerimov sempat kehilangan miliaran hartanya tapi mulai berinvestasi lagi di Pasar Rusia dengan bantuan pinjaman dari Bank VTB. Dia membeli saham di Polyus Gold, pakaian pertambangan emas terbesar di negara itu; Rostelecom, perusahaan telekomunikasi terkemuka; serta saham miliarder Dmitry Rybolovlev di Uralkali.

        Sebagai warga Dagestan yang tajir, ia cukup akrab dengan Gubernur Dagestan, Magomedsalam Magomedov. Belakangan terungkap bahwa Magomedov menyerahkan 100% saham Anzi kepada Kerimov. Saham ini termasuk 50% milik Igor Yakovlev pada Januari 2011. Yakovlev saat itu 42 tahun, adalah juragan pertokoan yang namanya juga nangkring di posisi 667 orang terkaya di dunia dengan kekayaan US$1,8 miliar.

        Sumber: Majalah?Warta Ekonomi?Edisi VI

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: