Sintang Butuh Pembangunan Energi Listrik

Kalimantan Barat, Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan wilayahnya masih membutuhkan pembangunan energi listrik, karena sebagian besar daerah itu belum menikmati penerangan listrik. Hingga saat ini baru 36 persen wilayah Kabupaten Sintang yang diterangi listrik, sisanya gelap gulita," kata Bupati Jarot saat ditemui di Sintang, Kalimantan Barat. Sabtu, 1/7/2017.

Dikatakan Jarot, bahkan PLN hingga kini belum mampu memberikan pelayanan energi listrik yang maksimal kepada masyarakat.

Untuk itu,Jarot menambahkan, perlu penguatan program pembangunan energi listrik di Kabupaten Sintang, saat ini sudah ada rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga terbarukan, seperti? PT Intika yang akan membangun 10 MW pembangkit listrik tenaga Biomasa di Sungai Ukoi.

Menurut Jarot, ada potensi lainnya yang bisa digali seperti potensi PLTA di Ambalau.

Sementara Manager PLN Rayon Sintang, Pamuji Irawan mengatakan permintaan sambungan baru listrik di Kabupaten Sintang setiap tahunnya sangat banyak. Bahkan jumlah permintaannya terbanyak di wilayah PLN Area Sanggau. "Setiap bulan ada 300 rumah tangga yang mengajukan permintaan sambungan baru," kata Pamuji.

Dikatakan Pamuji, sampai Juni ini, sudah ada 1.878 rumah tangga yang sudah terlayani untuk permintaan sambungan baru.

"Masih ada 500 permintaan sambungan baru yang belum terlayani," permintaan sambungan baru di tahun ini terbanyak dari rumah tangga. Untuk ruko dan swalayan? sedikit. Tahun 2016, permintaan sambungan baru untuk swalayan yang banyak. Ujarnya.

Lebih lanjut Pamuji mengatakan semua permintaan sambungan baru akan diusulkan ke Area Sanggau,? nanti PLN Area Sanggau yang merekapnya untuk disampaikan ke PLN Wilayah Kalbar. Untuk di Kabupaten Sintang, baru 59 persen rumah tangga yang teraliri listrik PLN.

Saat ini, pihaknya sedang meminta data dari Pemkab Sintang untuk mengetahui berapa jumlah desa di daerah ini yang belum teraliri listrik PLN. (Ant)