Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 sebesar 5,01% atau sama dengan pertumbuhan pada kuartal pertama. Namun melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh sebesar 5,18%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistisk Badan Pusat Statistik (BPS), Sri Soelistyowati mengatakan kendati mengalami perlambatan, namun ekonomi Indonesia tetap tumbuh .
?Masih tetap tumbuh hanya pertumbuhannya yang melambat. Secara nominal masih terjadi peningkatan belanja,? kata Sri dalam seminar bertajuk Apakah Perekonomian Indonesia Melambat? di Jakarta, Senin (14/8/2017).
Sri menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional didorong oleh pertumbuhan negatif dari empat sektor terbesar, yakni industri, pertanian, perdagangan, dan pertambangan yang masing-masing tumbuh dikisaran 3-4%.
?Pertanian bila dibandingkan triwulan I 2017 memang terjadi perlambatan sangat signifikan. Ini dikarenakan tanaman pangan tumbuh negatif. Namun ada beberapa subsektor pertanian yang masih tumbuh baik,? tambah dia.
Sementara untuk sektor industri pengolahan didorong oleh perlambatan pada industri batubara dan pengilangan migas. Kondisi ini terkait dengan ekspor LNG yang turun, sedangkan industri non migas juga tumbuh melambat karena industri alat angkutan dan industri barang galian bukan logam.
?Perlambatan dari industri barang galian bukan logam seiring dengan industri semen ang tumbuh negatif,? ujarnya. Sedangkan industri otomotif hanya tumbuh tidak sampai 1% .
?Sektor perdagangan juga melambat dikarenakan impor dari luar negeri melambat karena adanya libur panjang yang membuat transaksi perdagangan terkendala,? kata Sri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi