Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Muhammadiyah : Idul Adha Ajang Bangun Kepekaan Sosial

        Muhammadiyah : Idul Adha Ajang Bangun Kepekaan Sosial Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Yogyakarta -

        Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Faturrahman Kamal berharap momentum Hari Raya Idul Adha dapat menggugah masyarakat untuk membangun kepekaan sosial.

        "Perlu dimaknai sebagai momen untuk mengasah kepekaan terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, mengajarkan sikap saling empati dan sayang terhadap sesama," kata Faturrahman dalam khotbah Idul Adha di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Jumat.

        Menurut Faturrahman, selain berdimensi ritual trensenden yang melahirkan kesalehan individual, ibadah kurban juga berdimensi horisontal kemanusiaan yang melahirkan kesalehan sosial.

        "Perhatikanlah apa yang harus kita lakukan terhadap daging-daging kurban? solidaritas kemanusiaan yang begitu luas semakin terasa dan kita tiada henti mengokohkan relasi antarsesama," kata dia.

        Momentum Idul Adha, kata dia, sekaligus menjadi kesempatan masyarakat untuk meneladani sifat dan karakter Nabi Ibrahim.

        Nabi Ibrahim diberikan predikat oleh Allah SWT sebagai "ummah". Secara sederhana predikat itu dapat dimaknai sebagai sosok pemimpin ideal yang mencerahkan dan teladan manusia secara universal serta dapat mewujudkan ketentraman dan kemakmuran.

        Ia memiliki karakter utama yang perlu diteladani masyarakat Indonesia saat ini, yakni karakter pandai bersyukur.

        Dalam konteks Ke-Indonesiaan, menurut Faturrahman, rasa syukur tidak hanya berdimensi teologis-transenden, namun juga diaktualisasikan dalam kehidupan manusia secara nyata dengan menebar kebaikan kepada siapapun tanpa memandang kelompok, suku, ras, bahkan agama sekalipun.

        Rasa syukur, kata dia, juga dapat diwujudkan dengan menghindari sifat dan sikap koruptif yang hanya mementingkan kelompoknya serta menjauhi berbagai hal yang dapat memicu permusuhan sesama.

        "Bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki nilai-nilai keutamaan untuk menjadi unggul dan berperadaban tinggi. Di antara nilai-nilai itu adalah tahan menderita, daya juang, mengutamakan harmoni, dan gotong royong," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: