Perum Bulog Sulawesi Tengah telah merealisasikan pengiriman beras sebanyak 2.000 ton ke Provinsi Sulawesi Utara.
"Ya beras sebanyak itu sudah seluruhnya dikirim ke Manado," kata Kepala Perum Bulog melalui Kabid Pengadaan dan OPP, Bahar Haruna di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan langkah tersebut merupakan beberhasilan Bulog Sulteng karena bisa menyerap produksi petani dalam jumlah besar.
Pada 2017 ini, Bulog Sulteng memang telah bertekad menjadi Bulog mandiri dalam hal pengadaan beras untuk memenuhi kebutuhan penyaluran.
"Kita mulai tahun ini memang sudah bertekad tidak lagi menerima beras pasokan dari daerah lainya," kata dia.
Sebaliknya, kata Bahar, Bulog Sulteng justru mengirim beras keluar, karena produksi petani di daerah ini setiap tahunnya mengalami surplus.
Bulog Sulteng berusaha membeli beras petani dalam jumlah memadai selain untuk mengamankan stok, juga agar bisa membantu daerah lain yang selama ini masih defisit pengadaan.
Seperti Provinsi Sulut dan juga daerah tetangga lainnya yakni Gorontalo.
Bulog Sulteng pada musim panen (MP) dari Januari s/d Desember 2017 menargetkan pembelian beras di provinsi ini sebanyak 42.160 ton. Dan telah terealisasi hingga kini sudah sekitar 22.000 ton.
Ia optimistis pada tiga bulan ke depan ini, Bulog Sulteng bisa memenuhi target pengadaan yang telah ditetapkan itu.
L
Harga beras di tingkat petani saat ini rata-rata diatas Rp8.000/kg.
Sementara harga eceran beras di pasaran, termasuk di Kota Palu saat ini untuk medium berkisar Rp9.000/kg dan beras premium diatas Rp11.000/kg.
Pemerintah pusat menetapkan HET beras medium di pasaran Rp9.450/kg dan beras premium mencapai Rp11.800/kg. (ANT)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait: